Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), akan membangun rumah sakit khusus penderita penyakit jantung berskala internasional dengan anggaran sekitar Rp800 miliar.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahti Yamsul, di kendari, Sabtu, mengatakan rumah sakit khusus jantung tersebut nantinya dengan konstruksi 17 lantai.
"Rumah sakit jantung ini akan dibangun di lahan eks Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara di Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat. Saat ini sedang dalam tahap pembersihan lahan," katanya.
Dikatakan, rumah sakit itu nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas seperti hotel, apartemen dan mal sehingga keluarga pasien penyakit jantung bisa tinggal di hotel atau apartemen yang satu gedung dengan rumah sakit.
"Rumah sakit ini akan dikerjakan dengan pembiayaan tahun jamak atau multi years yang berasal dari APBD Sultra," katanya.
Anggota DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo, mengaku pihaknya sudah menjetujui untuk anggaran pembangunan rumah sakit tersebut untuk tahap awal.
"Kita berharap ada sinergitas yang solid antara eksekutif dan legialatif dalam pengawasan pembangunan rumah sakit yang menelan anggaran besar dari APBD tersebut," katanya.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahti Yamsul, di kendari, Sabtu, mengatakan rumah sakit khusus jantung tersebut nantinya dengan konstruksi 17 lantai.
"Rumah sakit jantung ini akan dibangun di lahan eks Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara di Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat. Saat ini sedang dalam tahap pembersihan lahan," katanya.
Dikatakan, rumah sakit itu nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas seperti hotel, apartemen dan mal sehingga keluarga pasien penyakit jantung bisa tinggal di hotel atau apartemen yang satu gedung dengan rumah sakit.
"Rumah sakit ini akan dikerjakan dengan pembiayaan tahun jamak atau multi years yang berasal dari APBD Sultra," katanya.
Anggota DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo, mengaku pihaknya sudah menjetujui untuk anggaran pembangunan rumah sakit tersebut untuk tahap awal.
"Kita berharap ada sinergitas yang solid antara eksekutif dan legialatif dalam pengawasan pembangunan rumah sakit yang menelan anggaran besar dari APBD tersebut," katanya.