Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi ini melemah sebesar lima poin menjadi Rp14.616 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.549 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa, mengatakan faktor eksternal masih menjadi salah satu yang membebani pergerakan rupiah.

"Dolar AS menguat terhadap mata uang kuat utama dunia seiring ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Eropa dan Inggris. Dolar AS kembali menjadi safe heaven di tengah ketidakpastian tersebut," katanya.

Ia mengemukakan ketidakpastian itu menyusul keputusan Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menunda pemungutan suara di parlemen terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Menguatnya dolar AS di pasar global itu kembali menekan rupiah pada hari ini," katanya.

Sementara itu, Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan penguatan dolar AS kemungkinan relatif terbatas setelah beberapa data makroekonomi Amerika Serikat, seperti upah non-pertanian (non-farm payroll/NFP) di bawah ekspektasi.

"Kemungkinan, melambatnya data ekonomi AS sebagai imbas dari terjadinya perang dagang," katanya.

Baca Juga : Rupiah pagi melemah, tembus RP14.600

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024