Kendari (Antaranews Sultra) - Pengurus cabang olahraga diimbau menurunkan atlet potensial pada Pekan Olahraga Provinsi XIII karena ajang tersebut merupakan wadah penjaringan atlet terbaik menghadapi kualifikasi PON tahun 2019.

Wakil Ketua III KONI Sultra Ashar di Kendari, Jumat, mengatakan pengurus cabang olahraga, para pelatih dan KONI kabupaten/kota sudah memehami tujuan Porprov adalah persiapan mengadapi prakualifikasi PON dan PON XX/2020 di Papua.

"Porprov bukan arena hura-hura tetapi silaturahmi para atlet terbaik, pelatih handal dan pengurus berdedikasi tinggi untuk menampilkan prestise," kata Ashar.

Oleh karena itu, kata dia, cukup beralasan sejumlah cabang olahraga mengatur batas usia peserta Porprov yang disesuaikan dengan ketentuan batas usia atlet saat prakualifikasi PON maupun PON yang akan datang.

"Umumnya pengurus cabang olahraga tidak membatasi usia atlet yang tampil pada Porprov karena menganggap pesta olahraga multi iven tingkat Sultra sebagai ajang silaturahmi. Pemikiran ini patut dimaklumi," kata Ashar.

Ketua Bidang Pembinaan Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Firman Kasim mengatakan cabang olahraga sepak takraw tidak membatasi usia atlet peserta Porprov karena keikutsertaan atlet-atlet senior untuk memotivasi atlet berbakat.

"PSTI sudah memiliki data tentang atlet-atlet potensial menghadapi prakualifikasi PON. Porprov bukan sarana satu-satu menjaring atlet terbaik menghadapi prakualifikasi PON," kata Firman.

Sekretaris Asosiasi Provinsi PSSI Sultra, Arif Rivai Budiman mengatakan ketentuan batasan usia pemain pada prakualifikasi PON maupun PON diatur permanen oleh pengurus pusat.

"PSSI merujuk pada ketentuan pengurus pusat yang dicapai dalam kongres sehingga tidak mungkin diselewengkan," kata Arif. (T.S032/B/D011/C/D011) 

Pewarta : Sarjono
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024