Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), mencapat peserta KB baru selama 2018 di Kabupaten Buton mencapai 1.657 orang.
"Data peserta KB baru itu terhitung Januari sampai Oktober 2018," kata plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, kepsertaan KB baru tersebut baru mencapai 71,47 persen dari target 2018 yakni 2.319 orang.
"Harrapan kita, disisa waktu hingga akhir tahun capaian peserta KB di daerah itu bisa mencapai 100 persen sesuai target," kata Mustakim.
Ia mengatakan, BKKBN Sultra bekerja sama dengan dinas terkait pemerintah setempat telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk merangsang dan meningkatkan kesadaran warga untuk ikut program KB.
"Salah satunya adalah membentuk kampung KB disemua kecamatan, melakukan sosialisasi materi penyiapan generasi emas dan berbagai kegiatan lainnya," katanya.
Dikatakan, Program Kampung KB juga merupakan tindak lanjut Presiden Jokowi, agar manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Terutama daerah-daerah pedesaan yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, cakupan peserta KB rendah, stunting dan lain sebagainya di seluruh tanah air," katanya.
"Data peserta KB baru itu terhitung Januari sampai Oktober 2018," kata plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, kepsertaan KB baru tersebut baru mencapai 71,47 persen dari target 2018 yakni 2.319 orang.
"Harrapan kita, disisa waktu hingga akhir tahun capaian peserta KB di daerah itu bisa mencapai 100 persen sesuai target," kata Mustakim.
Ia mengatakan, BKKBN Sultra bekerja sama dengan dinas terkait pemerintah setempat telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk merangsang dan meningkatkan kesadaran warga untuk ikut program KB.
"Salah satunya adalah membentuk kampung KB disemua kecamatan, melakukan sosialisasi materi penyiapan generasi emas dan berbagai kegiatan lainnya," katanya.
Dikatakan, Program Kampung KB juga merupakan tindak lanjut Presiden Jokowi, agar manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Terutama daerah-daerah pedesaan yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, cakupan peserta KB rendah, stunting dan lain sebagainya di seluruh tanah air," katanya.