Kendari (Antaranews Sultra) - Arus bongkar muat petikemas di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, diperkirakan meningkat pada 2018 dibanding 2017.

Manajer Operasi PT Pelindo IV Kendari melalui Kepala Supervisi Operasi, Fakriman Liambo di Kendari, Senin, menyebutkan bahwa arus petikemas dengan dua ukuran (20 dan 40 vit) diperkirakan akan mengalami peningkatan antara 3-5 persen.

"Selama ini, alat yang digunakan perusahaahn untuk menaikkan barang dan menurunkan dari kapal masih konvensional sehingga proses memakan waktu cukup lama. Akibatnya aktivitas keluar masuk kapal yang memuat dan membongkar barang di pelabuhan ikut terpengaruh," katanya.

Ia mengatakan, aktivitas bongkar muat barang pada 2019 diperkirakan akan meningkat tajam karena alat yang digunakan di pelabuhan kontainer itu sudah canggih, sehingga proses bongkar dan angkut akan lebih cepat.

Penambahan sejumlah alat tergolong serba cepat itu bertujuan untuk memacu produktivitas bongkar muat barang di pelabuhan kontainer khususnya di Kota Kendari.

Fakriman Liambo mengatakan, aktivitas perdagangan dalam negeri misalnya (bongkar) dengan ukuran kontainer 20 vit dan 40 vit pada 2017 yang meliputi kontainer box sebanyak 35.236 ton dan kontainer teus 37.631 ton dengan dengan jumlah volume dari dua ukuran kontainer itu sebanyak 854.350 ton.

Realisasi bongkar kontainer yang diperkirakan mencapai 888.012 ton pada 2018 meliputi jumlah box sebanyak 35.432 ton dan ukuran teus 36.665 ton, dan sudah termasuk kontainer yang datang dari daerah dalam kondisi tidak beriisi (kosong).

Sementara dari sisi muat barang dari pelabuhan Kendari dengan tujuan beberapa daerah, juga dari volume barang yang dimuat mengalami peningkatan selama 2017 dan diperkirakan naik pada tahun.

Terkait arus penumpang (dalam negeri), kata Fakriman pada 2017 mencapai 549.581 orang dan pada 2018 diperkirakan naik hingga 607.083 orang atau meingkat 10-15 persen.



 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024