Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Dinas PP dan KB Kabupaten Bombana menggelar sosialisasi bertajuk Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja, di Kecamatan Lantari Jaya dan Rarowatu, 30-31 Oktober 2018.
Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, di Kendari, Jumat, mengatakan kedua kegiatan Sosialisasi saat itu dibuka Bupati Bombana H Tafdil dan dihadiri serta sekaligus menjadi nara sumber Kepala perwakilan BKKBN Sultra, Ketua DPRD Kab Bombana, Andi Firman, dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Bombana, Hj Andi Nirwana.
"Sedangkan peserta Sosialisasi terdiri dari, Anak remaja usia 10-24 Tahun (SMP-SMA),Ibu-ibu kader POKTAN, Ibu-ibu Majelis Taklim, Pramuka,Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, perwakilan TNI/POLRI, erta seluruh OPD dan jajarannya," katanya.
Bupati Bombana dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Dinas PP dan KB bersama BKKBN Provinsi tersebut, bahkan mengungkapkan kegiatan ini tidak hanya ajang pertemuan semata.
"Akan tetapi hendaknya menjadi momentum dalam rangka meletakkan landasan yang fundemental,guna mewujudkan suatu kekuatan dalam pembangunan baik di kabupaten Bombana maupun bangsa Indonesia pada umumnya," katanya.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan pembangunan,harus terencana di segala bidang, ada dua hal yang menjadi perhatian yakni penduduk tidak hanya di perlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan.
"Yang ada hari ini adalah penduduk sebagai obyek yang telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan,paradigma ini tidak harus terus di lakukan," katanya.
Penduduk kata Tafdil, juga memiliki peran sebagai subyek pembangunan maka di perlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dalam hal pembangunan yang menyangkut pembangunan SDM.
Untuk mendukung itu kata dia, perlu dilakukan upaya berupa penguatan kebijakan yang di sesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan sebagai sentral dalam proses pembangunan.
"Penduduk juga harus dijadikan subyek dan obyek dalam proses pembangunan suatu daerah terlebih di kabupaten Bombana," katanya.
Tafdil mengimbau sebagai warga masyarakat kita dituntut untuk mampu menjalankan peran semestinya sebagai mana pelaku semua gerak dalam pembangunan daerah untuk menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, di Kendari, Jumat, mengatakan kedua kegiatan Sosialisasi saat itu dibuka Bupati Bombana H Tafdil dan dihadiri serta sekaligus menjadi nara sumber Kepala perwakilan BKKBN Sultra, Ketua DPRD Kab Bombana, Andi Firman, dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Bombana, Hj Andi Nirwana.
"Sedangkan peserta Sosialisasi terdiri dari, Anak remaja usia 10-24 Tahun (SMP-SMA),Ibu-ibu kader POKTAN, Ibu-ibu Majelis Taklim, Pramuka,Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, perwakilan TNI/POLRI, erta seluruh OPD dan jajarannya," katanya.
Bupati Bombana dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Dinas PP dan KB bersama BKKBN Provinsi tersebut, bahkan mengungkapkan kegiatan ini tidak hanya ajang pertemuan semata.
"Akan tetapi hendaknya menjadi momentum dalam rangka meletakkan landasan yang fundemental,guna mewujudkan suatu kekuatan dalam pembangunan baik di kabupaten Bombana maupun bangsa Indonesia pada umumnya," katanya.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan pembangunan,harus terencana di segala bidang, ada dua hal yang menjadi perhatian yakni penduduk tidak hanya di perlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan.
"Yang ada hari ini adalah penduduk sebagai obyek yang telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan,paradigma ini tidak harus terus di lakukan," katanya.
Penduduk kata Tafdil, juga memiliki peran sebagai subyek pembangunan maka di perlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dalam hal pembangunan yang menyangkut pembangunan SDM.
Untuk mendukung itu kata dia, perlu dilakukan upaya berupa penguatan kebijakan yang di sesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan sebagai sentral dalam proses pembangunan.
"Penduduk juga harus dijadikan subyek dan obyek dalam proses pembangunan suatu daerah terlebih di kabupaten Bombana," katanya.
Tafdil mengimbau sebagai warga masyarakat kita dituntut untuk mampu menjalankan peran semestinya sebagai mana pelaku semua gerak dalam pembangunan daerah untuk menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara.