Kendari (Antaranews Sultra) - Inflasi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Juli 2018, tercatat sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 130,40.

Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud saat menyampaikan rilis di Kendari, Rabu, secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi ada 68 kota tercatat inflasi dan 14 kota deflasi.

Inflasi tertinggi tercatat di Sorong, Papua Barat ?1,47 persen dan inflasi terendah tercatat di Banyuwangi, Depok dan Kota Surabaya tercatat 0,03 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon Provinsi Maluku 1,45 persen dan deflasi terendah di Kota Palembang, Sumatera Selatang tercatat 0,01 persen.

Menurut Moh Edy, Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,25 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen kelompok sandang 0,36 persen, kesehatan 0,63 persen dan pendidikan-rekreasi dan olah raga 1,54 persen.

Sedangkan deflasi hanya terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat, -0,54 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi positif terjadsi pada cabai rawit 0,15 persen, kacang panjang 0,14 persen, tomat sayur 0,09 persen, bayam-kangkung-sawi hijau dan tomat buah antara 0,04 hingga 0,08 persen.

Sementara komoditas penyumbang inflasi negatif terjadi pada angkutan udara -0,39 persen, cakalang sisik -0,12 persen, layang dan benggol 0.06 persen dan ikan bandeng, kembung dan cumi-cumi antara 0,04 persen dan 0,001 persen.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024