Kendari (Antaranews Sultra) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara mengimbau aparat terkait menindak tegas oknum yang berpraktik sebagai calo penjualan tiket karena meresahkan pemudik Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.

Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada di Kendari, Senin malam mengatakan praktik calo penjualan tiket makin menjadi-jadi dalam suasana mudik lebaran, padahal berbagai kesempatan calon penumpang disarankan agar membeli tiket pada loket resmi.

 "Praktik calo di kawasan pelabuhan maupun terminal angkutan darat langgeng karena saling menguntungkan. Calon penumpang tidak berhitung pengeluaran yang penting mengantongi tiket sedangkan calo menempuh segala cara demi keuntungan sesaat," kata politisi PDI Perjuangan.

Disinyalir tiket kapal cepat rute Kendari - Raha dan Baubau sudah dikuasai calo sehingga leluasa memainkan harga tiket lebih mahal dari biasanya Rp185.000 per orang dewasa.

Salah seorang penumpang Ahmad (38) mengatakan penjualan tiket harus diawasi pihak terkait karena disinyalir melibatkan oknum petugas dan pihak perusahaan kapal. 

"Beberapa calon penumpang bermaksud membeli tiket di loket resmi namun tiket sudah habis. Ironisnya beberapa meter dari loket penjualan tiket ada oknum yang menawarkan tiket dengan alasan pemilik tiket pertama batal berangkat," ujarnya.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Sultra AKBP Hary Goldenhart mengatakan kepolisian mengantisipasi aksi pungutan liar yang berpotensi terjadi di setiap jalur mudik.

 "Premanisme seperti pemalakkan dan pungutan liar yang meresahkan masyarakat menjadi salah satu atensi pihak kepolisian. Kami siap untuk memproses secara pidana," katanya.



 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024