Kendari (Antaranews Sultra) - Curah hujan tinggi sepekan terakhir yang melanda wilayah Sulawesi Tenggara mengakibatkan sebagian nelayan dan pemilik kapal penampung urung melaut.

"Pengalaman kami (nelayan) bahwa hasil tangkapan saat musim hujan menurun drastis sehingga sebagian nelayan urung melaut. Daripada rugi operasional bahan bakar lebih baik menunda melaut," kata nelayan pengumpul H. Bakar Uda (52) di Kendari, Kamis.

Meskipun demikian, kata dia, bersyukur masih ada rekan-rekan nelayan dan pengumpul yang nekat melaut sehingga pasokan ikan di pelelangan maupun di pasar-pasar masih terjamin walaupun menurun.

Ketika tidak melaut nelayan memanfaatkan waktu senggangnya dengan merawat alat tangkap pukat yang robek, merawat bodi kapal yang bocor dan lampu agar tidak ada keluhan ketika melaut nanti.

Nelayan pancing tradisional Kamaruddin (44) mengatakan selain cuaca tidak mendukung juga penyebab rekan-rekan nelayan tidak melaut karena persiapan menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.

"Penetapan puasa Ramadhan dari pemerintah yang sempat tertunda juga mempengaruhi persiapan nelayan menangkap ikan. Beredar informasi puasa dimulai Rabu (16/5) namun akhirnya ditetapkan Kamis (17/5). Alhamdulillah sudah menjalani puasa dan beberapa hari ke depan memikirkan melaut agar ada pemasukan," kata Kamaruddin.

Baca juga: Kemenag Sultra pantau hilal di Kolaka

Informasi yang dihimpun dari pasar pelelangan ikan Kendari dan pasar tradisional Anduonohu menyebutkan harga penjualan ikan segar melonjak berhubungan dengan awal Ramadhan.

"Mahal ikan pak karena jatah dari bos kapal dikurangi. Biasanya memang kalau cuaca tidak bagus harga ikan naik," kata pengecer ikan pasar Anduonohu, Sewang (26).

Baca juga: Melambung, harga ikan segar di Kendari

Harga ikan cakalang dengan harga normal Rp45 ribu per kilogram naik jadi Rp70 ribu per kilo gram, ikan baronang Rp80 ribu per kilogram naik dari harga normal Rp65 ribu per kilogram, harga ikan putih Rp75 ribu - Rp85 ribu per kilogram dan penjualan ikan layang Rp40 ribu per kilogram atau naik dari harga normal Rp25 ribu - Rp30 ribu per kilogram.


(T.S032/B/B012/C/B012) 17-05-2018 10:29:57

Pewarta : Sarjono
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024