Kendari (Antaranews Sultra) - Elemen masyarakat yang tergabung dalam Sahabat Rusda Mahmud-Sjafei (SMS) siap memenangkan pasangan cagun cawagub Sulawesi Tenggara (Sultra) Rusda Mahmud-Sjafei Kahar pada tiga daerah kabupaten kota di daerah itu.
Ketua Relawan SMS, Andi Syamsuddin Iskandar, di Kendari, Sabtu, mengatakan keputusan menjatuhkan dukungan ke pasangan nomor urut tiga itu merupakan keputusan logis diambil melalui pertimbangan yang matang.
"Kami sudah melakukan deklarasi dukungan kepada Rusda Mahmud-Sjafei Kahar dan akan fokus pada tiga daerah yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah alasan memilih Rusdah Mahmud-Sjafei karena kemampuan keduanya memimpin daerah selama dua periode sudah teruji, dibuktikan dengan keberhasilan dua Rusda maupun Sjafei menghantarkan kemajuan dan kesejahteraan daerah yang mereka pimpin yakni Kolaka Utara dan Kabupaten Buton.
"Alasan kain yang menjadi pertimbangan memutuskan mendukung pasangan yang terkenal dengan jargon Sultra Cepat Ditangan Orang Tepat karena keduanya dia nilai merupakan figur pemimpin yang memiliki komitmen kuat pada pemberantasan korupsi," katanya.
Provinsi Sultra katanya, ketahui bersama merupakan wilayah zona merah korupsi, jadi saat saya berdiskusi terkait program pembangunan dengan Rusda disampaikan salah satu komitnya yakni memberantas korupsi dan memaksimalkan pembangunan dengan mendorong sektor ril dan infrastruktrur, jadi dengan mengucap bismillah saya menyatakan dukungan terhadap keduanya,
"Jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubenur lima tahun mendatang menjadikan Sultra sebagai wilayah zero korupsi," katanya.
Pilkada Gubernur Sultra diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Ali Mazi-Lukman Abunawas diusung Partai Demokrat (tiga kursi) dan Partai Golkar (tujuh kursi), total 10 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut dua pasangan Asrun-Hugua diusung PAN (sembilan kursi), PDIP (lima kursi), PKS (lima kursi), Hanura (tiga kursi), dan Gerindra (empat kursi), total 26 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut tiga pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar diusung Demokrat (enam kursi), PPP (dua kursi) dan PKB (satu kursi), total sembilan kursi di DPRD Sultra.
Ketua Relawan SMS, Andi Syamsuddin Iskandar, di Kendari, Sabtu, mengatakan keputusan menjatuhkan dukungan ke pasangan nomor urut tiga itu merupakan keputusan logis diambil melalui pertimbangan yang matang.
"Kami sudah melakukan deklarasi dukungan kepada Rusda Mahmud-Sjafei Kahar dan akan fokus pada tiga daerah yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah alasan memilih Rusdah Mahmud-Sjafei karena kemampuan keduanya memimpin daerah selama dua periode sudah teruji, dibuktikan dengan keberhasilan dua Rusda maupun Sjafei menghantarkan kemajuan dan kesejahteraan daerah yang mereka pimpin yakni Kolaka Utara dan Kabupaten Buton.
"Alasan kain yang menjadi pertimbangan memutuskan mendukung pasangan yang terkenal dengan jargon Sultra Cepat Ditangan Orang Tepat karena keduanya dia nilai merupakan figur pemimpin yang memiliki komitmen kuat pada pemberantasan korupsi," katanya.
Provinsi Sultra katanya, ketahui bersama merupakan wilayah zona merah korupsi, jadi saat saya berdiskusi terkait program pembangunan dengan Rusda disampaikan salah satu komitnya yakni memberantas korupsi dan memaksimalkan pembangunan dengan mendorong sektor ril dan infrastruktrur, jadi dengan mengucap bismillah saya menyatakan dukungan terhadap keduanya,
"Jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubenur lima tahun mendatang menjadikan Sultra sebagai wilayah zero korupsi," katanya.
Pilkada Gubernur Sultra diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Ali Mazi-Lukman Abunawas diusung Partai Demokrat (tiga kursi) dan Partai Golkar (tujuh kursi), total 10 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut dua pasangan Asrun-Hugua diusung PAN (sembilan kursi), PDIP (lima kursi), PKS (lima kursi), Hanura (tiga kursi), dan Gerindra (empat kursi), total 26 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut tiga pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar diusung Demokrat (enam kursi), PPP (dua kursi) dan PKB (satu kursi), total sembilan kursi di DPRD Sultra.