Kendari (Antaranews) - Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara minus Asrun Cagub nomor urut "2" mengikuti debat publik sebagai rangkaian pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018 pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra 2018-2023
Debat Publik yang diselenggarakan KPU Provinsi Sultra itu diawali dengan laporan singkat Ketua KPU Sultra Hidayatullah dengan moderator acara Presenter Metro TV, Aviani Malik yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari, Kamis malam.
Pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur urut "I" Ali Mazi-Lukman Abunawas yang diusung Partai Golkar dan Nasdem, nomor urut "2" Asrun-Hugua diusung PAN, PKS, PDIP, Hanura serta partai Gerindra sedangkan pasangan urut "3" Rusda Mahmud-LM Safaei Kahar diusung Partai Demokrat, PPP dan PKB.
Masing-masing pasang calon gubernur dan wakil gubernur diberi waktu dari moderator tiga menit untuk menyampaikan visi misi dan program kerja bila mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur lima tahun kedepan.
Yang lebih serunya dari pasangan cagub dan cawagub setelah diberi waktu dari moderator mengajukan pertanyaan selama satu setengah menit lalu dijawab paslon yang ditunjuk.
Pasangan urut satu misalnya salah satu visi misinya adalah akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, membangun pemerataan desa dan menjanjikan akan membangun rumah dinas setiap kepala desa.
Sementara pasangan urut dua dengan program Sultra emas 2018-2023 akan melanjutkan pembangunan dan wujudkan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan merata disegala aspek dan peningkatan potensi wisata menjadi utama.
Sedangkan pasangan urut tiga menjanjikan bila pasangan Rusda-Safaei Kahar terpilih maka yang pertama akan dibenahi adalah hak perlindungan, hak cerdas, hak sejahtera dan pelayanan publik, sosial dan hak politik.
Suasana debat publik yang dimulai pukul 20.00 waktu Indonesia tengah itu berlangsung cukup tertib dan kondusif dengan pengamanan berlapis dari aparat kepolisian di luar gedung tempat penyelenggara debat publik.
Hadir pada debat publik, selain Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi, unsur pejabat TNI Polri, unsur pimpinan partai politik serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Debat Publik yang diselenggarakan KPU Provinsi Sultra itu diawali dengan laporan singkat Ketua KPU Sultra Hidayatullah dengan moderator acara Presenter Metro TV, Aviani Malik yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari, Kamis malam.
Pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur urut "I" Ali Mazi-Lukman Abunawas yang diusung Partai Golkar dan Nasdem, nomor urut "2" Asrun-Hugua diusung PAN, PKS, PDIP, Hanura serta partai Gerindra sedangkan pasangan urut "3" Rusda Mahmud-LM Safaei Kahar diusung Partai Demokrat, PPP dan PKB.
Masing-masing pasang calon gubernur dan wakil gubernur diberi waktu dari moderator tiga menit untuk menyampaikan visi misi dan program kerja bila mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur lima tahun kedepan.
Yang lebih serunya dari pasangan cagub dan cawagub setelah diberi waktu dari moderator mengajukan pertanyaan selama satu setengah menit lalu dijawab paslon yang ditunjuk.
Pasangan urut satu misalnya salah satu visi misinya adalah akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, membangun pemerataan desa dan menjanjikan akan membangun rumah dinas setiap kepala desa.
Sementara pasangan urut dua dengan program Sultra emas 2018-2023 akan melanjutkan pembangunan dan wujudkan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan merata disegala aspek dan peningkatan potensi wisata menjadi utama.
Sedangkan pasangan urut tiga menjanjikan bila pasangan Rusda-Safaei Kahar terpilih maka yang pertama akan dibenahi adalah hak perlindungan, hak cerdas, hak sejahtera dan pelayanan publik, sosial dan hak politik.
Suasana debat publik yang dimulai pukul 20.00 waktu Indonesia tengah itu berlangsung cukup tertib dan kondusif dengan pengamanan berlapis dari aparat kepolisian di luar gedung tempat penyelenggara debat publik.
Hadir pada debat publik, selain Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi, unsur pejabat TNI Polri, unsur pimpinan partai politik serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.