Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis bahwa indeks nilai tukar petani (NTP) Sultra pada Februari 2018 tercatat 93,91 atau turun sebesar 0,49 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 94,37.

"Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat meliputi subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 91,85, subsektor Hortikultura (NTPH) 88,66 dan sSubsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 86,80 dan subsektor Peternakan (NTPT) 103,85 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 116,61, " kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar di Kendari, Senin.

Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,33 atau turun sebesar 0,57 persen dari sebelumnya 102,92.

Ia mengatakan, pada Februari 2018, secara nasional 14 provinsi mengalami kenaikan indeks NTP, sedangkan 19 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks.

Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Riau yaitu sebesar 1,16 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 1,66 persen.

Dikatakan, pada Februari 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,48 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok konsumsi rumah tangga.

Surianti mengatakan, enam kelompok konsumsi rumah tangga yang indeksnya naik yakni kelompok bahan makanan naik sebesar 0,86 persen, kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,33 persen.

Selain itu kelompok perumahan 0,08 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,18 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga mengalami penurunan sebesar 0,12 persen.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024