Kolaka (Antaranews Sultra) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kabupaten Kolaka, Sultra, menggelar sosialisasi forum diskusi politik bagi pemilih pemula di enam kecamatan di daerah itu.
Sosialisasi yang dilakukan Kesbangpol itu menyasar siswa-siswi SMA-SMK sederajat tersebut dimulai di kecamatan Toari hingga Kecamatan Iwoimendaa dengan menghadirkan staf ahli Bupati Ismail Lompi, Komisioner KPU dan Panwaslu kabupaten Kolaka selaku pemateri utama.
Kepala Kesbangpol Kolaka, Abdul Haris Rahim saat membuka kegiatan itu, Senin, mengatakan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap momentum politik pemilu maupun pilkada.
Keterlibatan para pemilih secara kuantitatif kata Haris pada pelaksanaan pemilu atau pilkada akan menjadi barometer kualitas pesta demokrasi di suatu wilayah.
"Keterlibatan pemilih pemula yang umumnya didominasi siswa SMA-SMK sederajat sangat dibutuhkan," katanya.
Menurutnya selama ini partisipasi aktif masyarakat pada setiap pemilihan, baik pemilu atau pilkada rata-rata paling tinggi 60 hingga 70 persen dan kondisi itu perlu ditingkatkan.
Selain Haris meminta seluruh pihak agar mengantisipasi berbagai macam isu atau kabar bohong yang dapat memicu gangguan kamtibmas di tengah-tengah masyarakat.
Dalam sosialisasi itu masing-masing sekolah menyiapkan 50 siswa sebagai peserta tiap kecamatan serta tokoh masyarakat yang di Kecamatan Toari, Polinggona, Tanggetada, Watubangga, Wolo, dan Iwoimendaa.
Sosialisasi yang dilakukan Kesbangpol itu menyasar siswa-siswi SMA-SMK sederajat tersebut dimulai di kecamatan Toari hingga Kecamatan Iwoimendaa dengan menghadirkan staf ahli Bupati Ismail Lompi, Komisioner KPU dan Panwaslu kabupaten Kolaka selaku pemateri utama.
Kepala Kesbangpol Kolaka, Abdul Haris Rahim saat membuka kegiatan itu, Senin, mengatakan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap momentum politik pemilu maupun pilkada.
Keterlibatan para pemilih secara kuantitatif kata Haris pada pelaksanaan pemilu atau pilkada akan menjadi barometer kualitas pesta demokrasi di suatu wilayah.
"Keterlibatan pemilih pemula yang umumnya didominasi siswa SMA-SMK sederajat sangat dibutuhkan," katanya.
Menurutnya selama ini partisipasi aktif masyarakat pada setiap pemilihan, baik pemilu atau pilkada rata-rata paling tinggi 60 hingga 70 persen dan kondisi itu perlu ditingkatkan.
Selain Haris meminta seluruh pihak agar mengantisipasi berbagai macam isu atau kabar bohong yang dapat memicu gangguan kamtibmas di tengah-tengah masyarakat.
Dalam sosialisasi itu masing-masing sekolah menyiapkan 50 siswa sebagai peserta tiap kecamatan serta tokoh masyarakat yang di Kecamatan Toari, Polinggona, Tanggetada, Watubangga, Wolo, dan Iwoimendaa.