Kolaka (Antaranews Sultra) - Dinas Pertanian dan Holtikultura Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara mulai melakukan indentifikasi tanaman warga khususnya padi sawah yang terendam banjir di beberapa tempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kolaka La Ramuli di Kolaka, Selasa, mengatakan curah hujan yang tinggi mengakibatkan beberapa wilayah sentra penghasil padi mengalami kebanjiran sehingga berdampak kepada hasil produksi.

"Beberapa waktu lalu di Kecamatan Watubangga dan Tanggetada sekitar 200 hektare lahan padi warga tergenang air akibat banjir," katanya.

Begitu juga yang terjadi pada Minggu (18/3) di Kecamatan Wolo, sawah seluas 100 hektare milik warga juga terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi di wilayah pegunungan di daerah itu.

Langkah yang dilakukan pihaknya, menurunkan bantuan alat berat guna membantu penggalian jaringan irigasi tersier yang ada di beberapa wilayah yang tergenang banjir.

"Di Kecamatan Watubangga kita telah lakukan penggalian jaringan irigasi dengan menurunkan alat berat milik Dinas Pertanian dan Dinas PU," kata dia.

Di Kecamatan Wolo, pihaknya menurunkan tim identifikasi guna mengetahui dampak yang terjadi kepada tanaman padi warga yang terendam banjir.

Banjir yang terjadi di Desa Ulu Lapapao selain merendam tanaman padi warga juga memutuskan jembatan penghubung dua desa, sedangkan tujuh rumah warga ikut terendam banjir lumpur setinggi mata kaki orang dewasa.

"Tanaman padi warga yang terendam banjir sekitar 100 hektare, ada yang siap panen namun ada juga yang baru menabur benih," kata Aco, salah seorang warga Desa Ulu Lapapao.



 

Pewarta : Darwis Sarkini
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024