Baubau (Antaranews Sultra) - Harga beras super dan beras kepala di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, masih belum stabil dan masih di atas kisaran harga normal.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional maupun pasar induk, Sabtu, diperoleh keterangan bahwa harga beras rata-rata naik di atas harga biasanya, menyusul persediaan di tingkat pedagang berkurang karena petani di sekitar wilayah kabupaten belum seluruhnya panen.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Baubau, Nurhayati, mengatakan sudah dua bulan terakhir ini harga beras di pasaran naik yang dijual Rp11.600 per kologram, yang biasnya di bawah Rp11.000 per kilogram.

"Dua bulan sebelumnya harga beras super dan kepala per liternya masih seharga Rp9.600 per kilogram. Mungkin hal ini dikarenakan cuaca yang buruk sehingga banyak petani gagal panen," ujarnya.

Menurutnya, wilayah petani pemasok beras terjadi banjir seperti di Kabupaten Bone (Sulsel) dan Kabupaten Bombana (Sultra).

Meski begitu, kata dia, beda halnya dengan beras Bulog yang tidak ikut mengalami kenaikan harga seperti beras super dan beras kepala.

"Kita berharap, harga beras bisa kembali turun karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024