Kendari (Antaranews Sultra) - PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) berkomitmen untuk membantu meningkatkan kesejehteraan petani jagung termasuk yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Salah satu upaya meningkatkan kesejahteran petani adalah membantu ciptakan petani yang mampu mengalolah lahan mulai dari pra panen hingga pascapanen," kata General Manager HR and GA PT Charoen Pokphand Indonesia, Baso Alim Bahri, usai edukasi petani jagung Sultra di Kendari, Selasa.

Ia mengatakan, kalau petani sudah mampu mengolah hasil tananan jagung pascapanen dengan baik maka bisa menjadi incaran para pembeli atau penggusaha karena menghasilkan produksi yang memenuhi standar pembelian.

"Di awal tahun 2018 ini kami hadir di Sultra menjalankan salah satu program, yaitu mengedukasi petani jagung terkait pengelolaan pasca panen, agar harga jagung lebih maksimal dan menguntungkan petani," katanya.

Dalam kesempatan itu, CPI memberikan pemahaman kepada petani diantaranya adalah jagung seperti apa yang bisa diterima dengan harga tinggi, kadar airnya berapa persen, serta kualitas jagung yang diinginkan.

"Kalau kualitas jagung tidak memenuhi syarat pembelian akibat ketidaktahuan petani, maka pasar akan menolak membelinya," katanya.

Menurut dia, kalau keterlibatan di Sultra saat ini baru sebatas mengedukasi petani maka kedepan sudah bisa ikut membeli langsung hasil produksi petani karena dinilai petani sudah mampu hasilkan produksi jagung yang memenuhi standar.

"Karena itu kami akan berusaha mendatangi sentra-sentra produksi jagung di Sultra untuk melakukan edukasi kepada petani, seperti halnya yang kami lakukan di Sulawesi Selatan," katanya.

Menurut dia, sebagai salah sari perusahan produksi pakan ternak maka pihanya siap membeli jagung di Sultra dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp3.150 per kilogram bahkan bisa lebih tinggi dari itu asalkan memenuhsi standar.

"Sulta ini kedepan akan menjadi sumber pembelian kami terhadap komoditas jagung untuk menjadi bahan baku produksi pakan ternak kami yang ada di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024