Kendari (Antaranews Sultra) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengapresia kemajuan yang telah dicapai pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara selama kurun beberapa tahun terakhir.

"Terus terang saya memberi apresiasi kepada pemerintah Sultra selain memiliki kemampuan, kecerdasan juga inovatif dalam membangun daerahnya," kata Mendagri disela-sela acara pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat gubernur Sultra Teguh Setyabudi di aula Bahteramas kantor gubrnur Sultra, Senin.

Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi yang menggantikan HM Saleh Lasata sebagai pelaksana tugas gubernur, kini menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri akan bertugas sebagai orang nomor satu di Sultra hingga terpilihnya gubernur dan wakil gubernur defenitif pada Desember 2018.

Ia mengatakan bukti keberhasilan yang dicapai pemerintah provinsi diantaranya pemekaran sejumlah daerah otonomi baru dan beberapa program pendidikan secara gratis dan pengobatan gratis hingga rawat inap.

"Terus terang bahwa program pembangunan yang telah dilakukan Gubernur Sultra dan jajarannya luar biasa, artinya bahwa dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang berhasil mencanangkan program untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat," katanya.

Dibagian lain Mendagri mengatakan, Sultra yang sudah lama dikenal, baik geografis wilayahnya maupun karakteristik budaya, ekonomi dan berbagai potensi sumber daya alam yang dimiliki di masing-masing kabupaten terutama dari hasil perikanan, pertanian dan perkebunan serta potens pariwisata yang masuk dalam destinasi di Tanah Air.

"Saya yakin dengan keunggulan yang dimiliki masing-masing kabupaten, Sulawesi Tenggara akan lebih cepat maju dan berkembang dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Mendagri.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) gubernur Sultra HM Saleh Lasata yang telah berakhir masa tugasnya bersama Gubernur Sultra non aktif Nur Alam sejak pada 18 Februari menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sultra yang telah memimpin daerah selama kurang lebih 10 tahun terakhir.

"Tentu masyarakat Sultra menilai bahwa kepemimpinan "NUSA" (Nur Alam-Saleh Lasata) sebagai gubernur dan wakil gubernur dua periode telah banyak yang sudah diicapai, namun dibalik semua itu juga masih banyak yang belum terlaksana sesuai yang dinginkan," ujarnya.

Untuk itu, kata Saleh Lasata, meskipun gubernur Sultra non aktif Nur Alam tidak hadir dalam suasana diakhir pergantian pucuk pempinan Sultra, ia yakin dengan calon pengganti gubernur Sultra dalan yang saat ini dalam proses Pilkada pada 27 Juni 2018 dapat melanjutkan program pembangunan yang belum tercapai.

"Siapa pun nantinya yang menjadi gubernur dan wakil gubernur hasil pilihan rakyat, adalah putra-putra terbaik Sultra, yang tentunya bisa melanjutkan estafet pembangunan yang sudah kami letakkan," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024