Kendari, Antara Sultra - Jurusan Jurnalistik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan salah satu media online setempat dan salah satu Lembaga Jurnal Survei Indonesia merilis hasil Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) yang dihadiri dan Ketua Dewan Pers Indonesia Yosep Adi Prasetyo.
Indeks Kemerdekaan Pers Sultra sebagai bagian dari penelitian nasional yang dilakukan di 30 provinsi oleh Dewan Pers pada tahun 2017. Hasilnya IKP Sultra tahun 2017 masuk dalam kategori "sedang" atau "agak bebas", pada kisaran nilai 67,99, kata Ketua Tim Peneliti UHO, Sumadi Dilla, Sabtu.
Secara garis besar, IKP menggunakan tiga indikator, yakni lingkungan fisik dan politik, lingkungan ekonomi dan lingkungan hukum.
Sumadi Dilla selaku ketua tim peneliti yang juga ketua jurusan Jurnalistik UHO dalam rilis ini menjelaskan, metode pengumpulan data dalam penelitian IKP tersebut dilakukan melalui wawancara dan pengumpulan data sekunder, dengan memberi skor pada skala 0:100 pada pertanyaan yang dijawabnya dengan lima kategori.
Dimana angka 0 : 30 adalah buruk sekali atau tidak bebas, angka 31 -55 kategori buruk atau kurang bebas, 56 : 69 kategori sedang atau agak bebas, angka 70 : 89 kategori baik atau cukup bebas, dan angka 90 : 100 dengan kategori baik sekali atau bebas.
Release hasil IKP Sultra disampaikan dihadapan perwakilan media massa, akedemisi, peneyelenggara pemilu dan mahasiswa.
Tujuannya, agar para pihak bisa memahami akan pentingnya arti kemerdekaan pers di suatu wilayah. Dengan demikian maka diharapkan IKP Sultra tahun-tahun mendatang dapat terus membaik sebagaimana yang terjadi pada skala nasional," kata Sumadi Dilla.
Ia menambahkan kegiatan ini adalah sebagai tanggung jawab moril sebagai dosen dan kontribusi kami terhadap pers di Sultra.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Pusat Yosep Adi Prasetyo berpesan agar wartawan di Sultra selalu menjaga profesionalitas dan independensinya sebagai wartawan.
"Jadilah wartawan yang profesional, berintegrasi dan bermartabat," ujar Yosep menutup.
Indeks Kemerdekaan Pers Sultra sebagai bagian dari penelitian nasional yang dilakukan di 30 provinsi oleh Dewan Pers pada tahun 2017. Hasilnya IKP Sultra tahun 2017 masuk dalam kategori "sedang" atau "agak bebas", pada kisaran nilai 67,99, kata Ketua Tim Peneliti UHO, Sumadi Dilla, Sabtu.
Secara garis besar, IKP menggunakan tiga indikator, yakni lingkungan fisik dan politik, lingkungan ekonomi dan lingkungan hukum.
Sumadi Dilla selaku ketua tim peneliti yang juga ketua jurusan Jurnalistik UHO dalam rilis ini menjelaskan, metode pengumpulan data dalam penelitian IKP tersebut dilakukan melalui wawancara dan pengumpulan data sekunder, dengan memberi skor pada skala 0:100 pada pertanyaan yang dijawabnya dengan lima kategori.
Dimana angka 0 : 30 adalah buruk sekali atau tidak bebas, angka 31 -55 kategori buruk atau kurang bebas, 56 : 69 kategori sedang atau agak bebas, angka 70 : 89 kategori baik atau cukup bebas, dan angka 90 : 100 dengan kategori baik sekali atau bebas.
Release hasil IKP Sultra disampaikan dihadapan perwakilan media massa, akedemisi, peneyelenggara pemilu dan mahasiswa.
Tujuannya, agar para pihak bisa memahami akan pentingnya arti kemerdekaan pers di suatu wilayah. Dengan demikian maka diharapkan IKP Sultra tahun-tahun mendatang dapat terus membaik sebagaimana yang terjadi pada skala nasional," kata Sumadi Dilla.
Ia menambahkan kegiatan ini adalah sebagai tanggung jawab moril sebagai dosen dan kontribusi kami terhadap pers di Sultra.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Pusat Yosep Adi Prasetyo berpesan agar wartawan di Sultra selalu menjaga profesionalitas dan independensinya sebagai wartawan.
"Jadilah wartawan yang profesional, berintegrasi dan bermartabat," ujar Yosep menutup.