Baubau (Antara Sultra) - Pemerintah Kota Baubau, mendorong koperasi serta Usaha Kecil Menengah (UKM) mendapatkan bantuan modal.

Sebanyak 100 pelaku koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Baubau mengikuti sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pembiayaan dan simpan pinjam serta advokasi dan pendampingan untuk mempermudah para pelaku usaha memperoleh modal usaha dengan bunga relatif ringan.

Wali Kota Baubau, AS Tamrin, Rabu mengatakan, salah satu hambatan berkembangnya perkoperasian di Kota Baubau adalah manajemen dan modal usaha.

Ia mengatakan, dengan adanya materi dan penjelasan langsung dari dua staf Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementrian Koperasi dan UKM dapat mempermudah para pelaku Koperasi dan UKM dalam mengajukan bantuan modal usaha, sebab dengan berkembangnya koperasi dan UKM di daerah akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Baubau, Samsul Bahri menyatakan, siap memediasi dan menyeleksi proposal pengajuan seluruh pelaku koperasi dan UKM yang memenuhi syarat untuk memperoleh dana bergulir yang telah dipersiapkan pemerintah pusat melalui LPDB.

"Besaran dana pinjaman paling rendah Rp200 juta dan tertinggi Rp2 miliar," ujar Samsul.

Samsul Bahri menjelaskan, suku bunga yang ditawarkan LPDB cukup rendah yakni koperasi simpan pinjam yang semula 8 per tahun menjadi 7 persen per tahun.

Untuk itu dirinya berharap, dengan sosialisasi tersebut para UKM di Kota Baubau dapat memanfaatkan peluang dana pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keanggotaan dan juga masyarakat.

Saat ini, katanya pelaku usaha koperasi di Kota Baubau jumlahnya cukup banyak, namun belum semuanya berkembang karena terbatasnya modal mereka, sehingga setelah mengikuti sosialisasi itu sedikitnya sudah dapat memahami dan syarat untuk bisa memperoleh bantuan dalam pengembangan usaha mereka.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024