Andoolo (Antara Sultra) - Wakil Bupati Konawe Selatan, Arsalim meminta kepada guru yang ada di daerah itu agar senantiasa meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja untuk penguatan pendidikan karakter.

"Kolektifitas guru terbentuk karena adanya sebuah moralitas yang terbangun guna terbentuknya kebersaman dalam etos kerja dan etika kerja," kata Arsalim pada seminar pendidikan dalam rangka kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk penguatan pendidikan karakter, di SDN 2 Laeya, Kecamatan Laeya, Rabu.

Arsalim juga berpesan bahwa dunia pendidikan sekarang ini barus berbenah untuk berubah agar tidak tertinggal oleh negara lain.

"Pendidikan indonesia berada di urutan ke-10 dari 14 negara berkembang. Ada beberapa solusi yang beliau paparkan guna peningkatan pendidikan, berupa menciptakan identitas baru pendidikan serta inovasi yang bersifat membangun, service yakni membangun visi yang sama harus dibangun dalam aspek komunikasi, pengajaran berupa media pengajaran harus ditingkatkan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa salah satu masalah pendidikan di Indonesia terletak pada pembuatan kurikulum yang sentralistik dan turun ke daerah untuk diikuti.

"Berbeda dengan negara maju dimana kurikulum dibuat secara general terus memfleksibelkan kurikulum tersebut," katanya.

Dr Akip, selaku pakar pendidikan provinsi dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pendidikan karakter harus diterapkan di sekolah atau lingkungan pendidikan guna peningkatan etos kerja serta berpengaruh positif terhadap peserta didik.

Dalam seminar tersebut dihadiri oleh Sekda Sjarif Sajang, serta peserta seminar dari usulan tiap-tiap kecamatan se kabupaten Konawe Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memperingati Hari Guru Nasional yang ke-72.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024