Kendari (Antara Sultra) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Baubau, mendatangkan sedikitnya 8.000 liter minyak goreng dan 500 ton gula pasir pada Oktober 2017 untuk mengantisipasi gejolak harga di pasaran setempat.

Kepala Bulog Sub Divre Baubau La Rahibun melalui pesan WhatsApp di Kendari, Jumat, mengatakan dua komoditas tersebut dibutuhkan warga Baubau.

Ia menjelaskan sebelum stoknya berkurang, Bulog sudah menyiapkan cadangan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gejolak harga di pasaran yang biasanya dipicu permintaan meningkat namun jumlah stok terbatas.

"Jadi gula pasir yang kita datangkan 500 ton dan saat ini sudah tiba di Baubau, sementara minyak goreng 8.000 liter masih dalam proses pengiriman yang didatangkan dari Makassar," ujarnya.

La Rahibun mengatakan gula pasir dijual seharga Rp12.500 per kilogram, sedangkan harga minyak goreng dengan kemasan ukuran satu liter, pihaknya belum bisa memastikan sebab masih dalam bentuk komersial.

"Minyak goreng harganya belum diputuskan karena masih menunggu perintah dari logistiknya. Namun demikian bahwa biasanya masalah penetepan harga itu selalu di bawah harga pasar," ujarnya.

Selain dua komoditas tersebut, Bulog Baubau juga berencana mendatangkan komoditas bawang putih 200 ton untuk mengantisipasi kekurangan stok.

"Hingga saat ini, sejumlah kebutuhan pokok di Kota Baubau masih cukup tersedia, dan harga masih relatif stabil," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024