Kendari, Antara Sultra - Kementerian Pariwisata mengapresiasi sekaligus mengusulkan agar Festival Budaya Tua Buton (FBTB) yang diselenggarakan setiap tahuan itu namanya diperhalus menjadi Pesona Buton Untuk Indonesia (PBUI).

Sekertaris Daerah Kabupaten Buton, Kasim di Buton, Minggu mengatakan usulan yang disampaikan pihak Kementerian Pariwisata itu, akan menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Buton.

"Saya kira apa yang menjadi usulan dari pemerintah pusat itu menjadi catatan penting itu kami dukung, apalagi ini tujuanya baik dalam peningkatan nilai-nilai budaya daerah khususnya masyarakat Buton secara keseluruhan termasuk bantuan yang diharapkan setiap tahun masuk dalam draf APBN melalui Kementerian Pariwisata," ujaranya.

Sebelumnya, puncak kemeriahan peringatan Festival Budaya Tua Buton (FBTB) ke-5 tahun 2017 bertema "Peradaban Buton, Pesonakan Indonesia" di meriahkan pagelaran tari kolosal tradisional masyarkat Kabupaten Buton yang melibatkan 10.000 penari

Adapun tiga jenis tarian yang ditampilkan di antaranya Tari Waindorigi, Tari Popana serta Tari Kaleko yang di perankan oleh pelajar, mulai dari tingkat SD hingga, SLTP di Kabupaten Buton.

Penampilan tari kolosal khas masyarakat Buton tersebut merupakan rangkaian kegiatan FBTB yang diselenggarakan (19-26 Agustus 2017) di lapangan Takawa Buton Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Buton.

Menurut Kasim Pemkab dan masyarakat Buton, bersyukur atas suksesnya seluruh rangkaian kegiatan festival dan pihaknya akan mendorong kegiatan tahunan tersebut masuk ke kalendar Nasional sehingga dapat terjadwal tiap tahun.

"Kementerian juga menyampaikan untuk bekerjasama dengan Pemda Buton sehingga dapat diberikan bantuan memadai terkhusus tatarias wajah bagi para gadis yang terlibat dalam setiap rangkaian kegiatan Festival," Jelas Kasim

Ia mengatakan berbagai potensi pariwisata di Kabupaten Buton terkhusus Budaya masyarakat akan terus dikembangkan dan dilestarikan sehingga dapat dikenal masyarakat lokal bahkan internasional.

Rangkaian FBTB 2017 di Buton juga ditampilkan festival tenun yang menampilkan 100 penenun tradisional Buton, Festival Pedole-dole (tradisi imunisasi) sebanyak 200 anak, festival Tandaki (Tradisi Sunatan) sebanyak 200 anak, Festival Posuo (pingitan) sejumlah 200 gadis remaja, serta Pekande-kandea (tradisi makan bersama kuliner khas Buton) sebanyak 2.000 dulang/talang.

Kemeriahan pesona festival budaya Buton dan tari kolosal juga disaksikan ribuan masyarakat pendatang bahkan beberapa di antaranya turis mancanegara.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024