Kendari, Antara Sultra - Perusahaan galangan kapal di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama beberapa tahun terakhir, mengaku tidak lagi menyediakan bahan baku (kayu besi-red) untuk perbaikan kapal nelayan yang melakukan masa perbaikan di perusahaan itu.

"Kalau sebelumnya, para pemilik kapal hanya tahu memasukkan kapalnya untuk perbaikan, namun saat ini tidak lagi karena setiap kapal kayu yang akan diperbaiki juga harus menyediakan bahan baku kayunya," ujar Suwondo Wijaya, pemegang saham dalam perusahaan dok kapal di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, selama ini cukup banyak kapal nelayan yang akan melakukan perbaikan di perusahaan dok, namun pihaknya menolak karena sulitnya untuk memperoleh bahan baku khususnya kayu-kayu yang berkelas di daerah ini.

"Banyak kapal-kapal milik nelayan, maupun kapal perusahaan perikanan yang butuh perbaikan, namun kami tolak untuk memperbaiki, karena kesulitan untuk mendapatakan bahan baku kayu untuk mengganti badan kapal yang sudah rusak," kata Suwondo.

Dengan keterbatasan bahan baku kayu kualaitas terbaik itu, kini hanya menerima kapal-kapal besi untuk direnovasi ketimbang dengan kapal-kapal yang bahan bakunya terbuat dari kayu yang tahan terhadap air laut.

"Setiap bulan cukup banyak kapal-kapal kayu meminta perbaikan, namun terkadang kami tolak karena sulitnya kayu berkualitas untuk pergantian rangka kapal yang sudah lapuk dimakan usia," katanya.

Menurut Suwondo, perusahaan galangan kapal yang dibangun sejak 1996 dengan nama PT Putra Sultra Samudra, hingga kini masih tetap bertahan, walaupun hanya mengutamakan kapal-kapal besi untuk diperbaiki.

"Kapal-kapal yang masuk dalam perbaikan di galangan itu, selain milik perusahaan swasta maupun dari perusahaan BUMN yakni milik PT. ASDP sejenis kapal fery dan sebagian lainnya kapal-kapal milik perusahaan pertambangan," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024