Kendari, Antara Sultra - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara saat ini memiliki stok gula pasir 4.454 ton guna menjamin kebutuhan masyarakat di daerah itu.

Kepala Divre Bulog Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin di Kendari, Senin, mengatakan stok tersebut berada di beberapa gudang penyimpanan Bulog, seperti Kendari, Baubau, Raha, Unaaha, Kolaka, Kasipute, dan Ereke.

"Yang terbanyak di Kota Kendari karena penggunan atau konsumen gula pasir terbanyak di Kendari," kata Amijaya.

Ia mengatakan, ketahanan stog gula tersebut bisa bertahan sampai Januari 2018 untuk mlayani kebutuhan warga.

"Kalau komoditi gula tidak ada masalah, karena selain bulog yang memiliki stok, ada pihak lain dan swasta yang juga memiliki stok dalam jumlah banyak," katanya.

Dikatakan, kakau stok gula menipis bisa didatangkan dari Surabaya yang merupakan tempat penggilingan gula atau pabrik gula.

"Gula pasir tersebut dijual seharga Rp12.500 per kilogram secara langsung kepada konsumen. Akan tetapi, kalau dijual kepada pedagang tentunya di bawah dari harga itu agar pedagang tetap menjual Rp12.500 per kilogram kepada konsumen. Hal itu, sebagai kebijakan dari Bulog," katanya.

Amijaya memgaku, dalam penjualan gula pasir tersebut, Bulog memanfaatkan mitra kerja, yakni Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh wilayah Sultra.

"Karena dengan memanfaatkan RPK maka pendistribusian atau penjualan gula pasir ini bisa menyentuh hingga warga yang ada di pelosok," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024