Kendari (Antara Sultra) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, terus melakukan sosialisasi terkait layanan pemesanan kamar secara online kepada masyarakat.
"Hal ini kami lakukan karena sejak diberlakukan 2016 lalu, masih banyak masyarakat yang belum menggunakan fasilitas ini dalam memesan kamar layanan," kata Direkrut RSUD Kendari, dr Asruda, di Kendari.
Ia mengatakan, adapun situs yang bisa diakses masyarakat jika ingin memesan kamar secara online yakni mengetik sekar-rsudkdi.com.
"Dalam situs tersebut sudah tertera semua jenis kamar-kamar yang ingin ditempati, masyarakat langsung pesan dengan berbagai fasilitas pendukungnya," katanya.
Menurut Asrida, pemesanan makar secara online bisa membantu menghilangkan prasangka buruk dari masyarakat terkait adanya indikasi pungli atau kolusi dan nepotisme dalam pemberian kamar layanan kepada pasien.
"Artinya dengan pemesanan online ini maka tidak ada lagi keraguan akan adanya KKN disitu, karena masyarakat langsung pesan. Hadirnya system online ini bisa menampik tuduhan bahwa RSUD Kota Kendari terkesan KKN," katanya.
Disebutkan, sampai saat ini hanya sekitar lima persen pengguna kamar layanan atau rawat inap yang menggunakan fasilitas online itu dalam pemesan kamar.
"Untuk itu, kami senantiasa menyampaikan dan menginformasikan fasilitas layanan online itu kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan," katanya.
"Hal ini kami lakukan karena sejak diberlakukan 2016 lalu, masih banyak masyarakat yang belum menggunakan fasilitas ini dalam memesan kamar layanan," kata Direkrut RSUD Kendari, dr Asruda, di Kendari.
Ia mengatakan, adapun situs yang bisa diakses masyarakat jika ingin memesan kamar secara online yakni mengetik sekar-rsudkdi.com.
"Dalam situs tersebut sudah tertera semua jenis kamar-kamar yang ingin ditempati, masyarakat langsung pesan dengan berbagai fasilitas pendukungnya," katanya.
Menurut Asrida, pemesanan makar secara online bisa membantu menghilangkan prasangka buruk dari masyarakat terkait adanya indikasi pungli atau kolusi dan nepotisme dalam pemberian kamar layanan kepada pasien.
"Artinya dengan pemesanan online ini maka tidak ada lagi keraguan akan adanya KKN disitu, karena masyarakat langsung pesan. Hadirnya system online ini bisa menampik tuduhan bahwa RSUD Kota Kendari terkesan KKN," katanya.
Disebutkan, sampai saat ini hanya sekitar lima persen pengguna kamar layanan atau rawat inap yang menggunakan fasilitas online itu dalam pemesan kamar.
"Untuk itu, kami senantiasa menyampaikan dan menginformasikan fasilitas layanan online itu kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan," katanya.