Baubau (Antara Sultra) - Legislator DPRD Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi terkait kerjasama pemerintah daerah dengan perusahaan BUMN bergerak di bidang asuransi guna mengasuransikan tanaman padi petani di daerah itu.

"Saya kira itu adalah satu kiat dan langkah-langkah progres yang harus kita berikan apresiasi, karena hari ini kita hampir kehilangan akal menyelesaikan masalah puso atau gagal panen akibat serangan hama dan tikus yang dialami para petani ," ujar Wakil Ketua DPRD Baubau La Ode Yasin di Baubau, Selasa.

Bahkan, untuk menyelesaikan masalah tersebut, kata dia pihaknya bersama pemerintah sudah mencoba membuat program baru untuk merangsang para petani melalui program "bank tikus" tahun 2016.

"Selain itu, ada program penyemprotan dan pestisida racun untuk membunuh tikus, namun hasilnya tidak pernah maksimal. Salah satunya di Wanajati Baubau yang gagal panen tahun 2017," katanya.

Menurut Yasin kerugian gagal panen yang dialami para petani bukan hanya produktif waktu tanam, tetapi kerugian biaya dalam satu hektare bisa mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta.

"Sehingga kalau pemerintah mengambil langkah-langkah itu harus kita berikan apresiasi sembari dikaji untung dan ruginya bagi petani," ujar Legislator Partai Bulan Bintang ini.

Kemudian, dia berharap kepada pemerintah melalui petugas-petugas lapangan agar betul-betul bisa lebih aktif lagi dalam menjalankan tugas di lapangan.

"Terkait penganggaran tentu berkonsekuensi pada biaya polis asuransinya, kita belum tahu seperti apa kerjasamanya, tetapi kalau berkonsekuensi pada penganggaran akan kita laksanakan dengan baik," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024