Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus mendorong penerapan dan pengembangan konsep "green building" atau bangunan hijau dalam mendukung konsep Kota Hijau guna mewujudkan Kendari sebagai kota layak huni.

"Bangunan hijau digagas untuk mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi bangunan, menghemat sumber daya air, mengurangi efek gas rumah kaca dan menghemat biaya usaha," kata Wali Kota Kendari, Asrun, pada seminar Ruang Terbuka Hijau dan Energi Terbarukan yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Kendari di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan tujuan utama dari penerapan bangunan hijau tersebut untuk mengurangi dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia sekaligus menambah hamparan ruang terbuka hijau.

"Selain itu, demi menciptakan lingkungan alam yang sehat dan menghasilkan oksigen yang sehat yang dibutuhkan manusia secara berkelanjutan," katanya.

Menurut dia, manfaat dari bangunan hijau hanya dapat dicapai melalui upaya bersama dari para pembuat kebijakan dan sektor swasta serta para pemangku kepentingan di kota itu.

"Dibutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh `stakeholder` untuk ikut mendukung program bangunan hijau. Untuk itu ada insentif bagi masyarakat dan pengembang yang menerapkan konsep bangunan hijau yakni akan menguragi biaya IMB," katanya.

Ia mengatakan tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota Kendari saat ini kian padat sehingga mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau.

"Nah, bila ketersediaan oksigen di kota ini tidak diinovasi maka ke depan bukanlah hal yang mustahil Kendari akan kekurangan oksigen dan dipastikan suhu di kota ini akan meningkat dan berdampak pada ketidaknyamanan warga," katanya.

Konsep "green building" yang ditawarkan Wali Kota Kendari itu mendapat apresiasi dari para mahasiswa, dosen ataupun pemerhati lingkungan yang menghadiri seminar tersebut.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024