Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya mendorong masyarakat nelayan untuk meningkatkan produksinya karena pengelolaannya baru 30 persen dari potensi yang ada.

Kadis Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Sabtu mengatakan dari potenis hasil perikanan 1,1 juta ton per tahun yang dikelola baru sekitar 350 ribu ton atau baru sekitar 30 persen.

"Produksi hasil ikan itu baru bersumber pada hasil laut, belum termasuk ikan air tawar dan payaw yang juga diperkirakan menvapai 5-10 persen," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari sejumlah sentra produksi perikanan, pada sejumlah perusahaan perikanan samudra (PPS) bahwa peningkatan produksi hasil perikanan masih bisa terus ditingkatkan dengan memberi bantuan modal bagi nelayan tangkap yang memiliki kapal di bawah 30 GT.

"Masih rendahnya produksi hasil tangkap nelayan di Sultra, karena sarana alat tangkap yang belum semuanya lengkap seperti yang dimiliki nelayan dari luar Sultra," ujar Askabul.

Dia menjelaskan provinsi Sultra memiliki luas perairan laut terbesar kedua di Sulawesi setelah Sulut. Potensi tersebut akan terus didorong agar bisa dimanfaatkan masyarakat setempat secara optimal.

Masyarakat Sultra diharapkan dapat memanfaatkan potensi yang tersedia cukup besar itu dan menekuni usaha di bidang perikanan laut yang lebih serius dan profesional.

Untuk mengoptimalkan kegiatan itu, pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat nelayan memanfaatkan potensi daerah yang belum digarap serta memberikan kontribusi besar bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024