Kendari (Antara Sultra) - Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengatakan penyebaran guru khususnya guru SMA/SMK di daerah itu belum merata antara di perkotan dan di daerah terpencil.

"Secara umum rasio antara guru dan siswa tidak terlalu signifikan, tetapi kalau dilihat penyebarannya yang tidak merata. Kebanyakan guru lebih senang berada di sekolah perkotaan," kata Nur Alam dihadapan peserta Rakor Kepala SMA/SMK se Sultra, di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, kondisi itu menyebabkan beberapa sekolah mengalami kekurangan guru, sementara ada sekolah tertentu yang memiliki guru menumpuk.

"Kondisi ini akan menjadi evaluasi awal setelah guru-guru SMA/SMK dialihkan ke provinsi untuk segera dilakukan penyesiaian penyebaran guru agar semua sekolah mendapatkan jumlah guru yang proposional," katanya.

Nur Alam mengaku, selama ini pemprov tidak bisa melakukan tindakan karena wewenang ada di kabupaten kota.

"Tetapi saat ini kami sudah memiliki wewenang dan sudah bisa mendistribusikan guru yang ada. Jangan ada penumpukan guru pada satu sekolah sementara ada sekolah lain di pelosok yang kekurangan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SUltra, Damsid menyebutkan, jumlah guru SMA/SMK/SLB yang menjadi tanggungjawab Pemprov Sultra saat ini sebanyak 6.822 orang.

"Guru tersebut berasal sekolah yang ada di Sultra sebanyak 275 sekolah SMA/SMK Negeri, 219 sekolah swasta dan 56 SLB.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024