Baubau, Antara Sultra - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saefudin mengajak seluruh tokoh agama yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) agar senantiasa mempertahankan harmonisasi dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama di daerah itu.
"Sultra adalah salah satu daerah di Indonesia yang selama ini sukses mempertahankan kerukunan umat beragama yang selalu relatif baik," kata Lukman Hakim saat dialog tokoh lintas agama se Sultra di Baubau, Senin.
Ia mengatakan kondisi harmonis itu jangan membuat para tokoh lintas agama menjadi lengah atau lalai, karena tidak mudah untuk menciptakan suasana kerukunan dalam kajemukan.
"Jangan berpuas diri dengan kondisi yang ada, terus kobarkan pesan-pesan kedamaian melalui nilai-nilai agama sehingga kerukunan itu tetap terpelihara dan dijaga dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, kemajemukan akan bisa dilaksanakan bila umat memiliki wawasan dan pengetahuan tentang keberagaman.
"Kalau kita tidak memiliki wawasan dan pengetahuan tentang kemajemukan, maka yang ada adalah menyalahkan pihak lain. Atau merasa lebih baik dan lebih suci dari orang lain," katanya.
Dialog itu dihadiri pula oleh Wali Wali kota Baubau AS Thamrin, Asisten I Pemprov Sultra Saripuddin Safaa, Kakanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, Ketua DPRD Baubau Roslina Rahim, dan kepala kemenag kabupaten kota se Sultra, tokoh agama se Sultra, FKUB.
"Sultra adalah salah satu daerah di Indonesia yang selama ini sukses mempertahankan kerukunan umat beragama yang selalu relatif baik," kata Lukman Hakim saat dialog tokoh lintas agama se Sultra di Baubau, Senin.
Ia mengatakan kondisi harmonis itu jangan membuat para tokoh lintas agama menjadi lengah atau lalai, karena tidak mudah untuk menciptakan suasana kerukunan dalam kajemukan.
"Jangan berpuas diri dengan kondisi yang ada, terus kobarkan pesan-pesan kedamaian melalui nilai-nilai agama sehingga kerukunan itu tetap terpelihara dan dijaga dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, kemajemukan akan bisa dilaksanakan bila umat memiliki wawasan dan pengetahuan tentang keberagaman.
"Kalau kita tidak memiliki wawasan dan pengetahuan tentang kemajemukan, maka yang ada adalah menyalahkan pihak lain. Atau merasa lebih baik dan lebih suci dari orang lain," katanya.
Dialog itu dihadiri pula oleh Wali Wali kota Baubau AS Thamrin, Asisten I Pemprov Sultra Saripuddin Safaa, Kakanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, Ketua DPRD Baubau Roslina Rahim, dan kepala kemenag kabupaten kota se Sultra, tokoh agama se Sultra, FKUB.