Kendari, Antara Sultra - Sebanyak 40 orang wartawan dari berbagai media massa baik cetak, elektronik dan online mengikuti kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia yang diselenggarakan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara.
Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi media massa berlangsung (20-22 Februari) yang dibuka Kepala Kantor Bahasa Sutra, Dr Sandra Safitri Hanan, MA di Kendari, Selasa.
"Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi wartawan merupakan upaya mendukung pembinaan dan pembangunan bahasa dan sastra dalam kaitannya dengan pencerdasan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dengan dalam Pembukaan UUD 1945," ujarnya.
Ia mengatakan, adapun materi penyuluhan bahasa Indonesia bagi media massa meliputi uji kemahiran berbahasa Indonesia, tata tulis bahasa Indonesia serta kegiatan literasi media massa lainnya.
Dalam kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia para awak media diajak untuk membedah kasus berita yang dimuat di beberapa media koran lokal yang dinilai masih banyak menyalahi kaidah bahasa Indonesia yang benar.
"Membedah kasus berita yang ditulis rekan-rekan wartawan bukan untuk memojokkan sebuah koran maupun wartawan tapi hanya merupakan `sharring` pengalaman," ujar Uniwati, salah seorang pemateri dalam kegiatan itu.
Sementara dari peserta perwakilan media juga menginginkan agar membedah kasus penulisan tidak hanya berita koran namun juga media elektronik dan online ikut ditampilkan dan di bahas.
Dalam rangkaian penyuluhan bahasa, peserta juga diberi pelatihan dengan ujian kompetensi berbahasa Indonesia dengan waktu yang sudah ditentukan.
Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi media massa berlangsung (20-22 Februari) yang dibuka Kepala Kantor Bahasa Sutra, Dr Sandra Safitri Hanan, MA di Kendari, Selasa.
"Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi wartawan merupakan upaya mendukung pembinaan dan pembangunan bahasa dan sastra dalam kaitannya dengan pencerdasan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dengan dalam Pembukaan UUD 1945," ujarnya.
Ia mengatakan, adapun materi penyuluhan bahasa Indonesia bagi media massa meliputi uji kemahiran berbahasa Indonesia, tata tulis bahasa Indonesia serta kegiatan literasi media massa lainnya.
Dalam kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia para awak media diajak untuk membedah kasus berita yang dimuat di beberapa media koran lokal yang dinilai masih banyak menyalahi kaidah bahasa Indonesia yang benar.
"Membedah kasus berita yang ditulis rekan-rekan wartawan bukan untuk memojokkan sebuah koran maupun wartawan tapi hanya merupakan `sharring` pengalaman," ujar Uniwati, salah seorang pemateri dalam kegiatan itu.
Sementara dari peserta perwakilan media juga menginginkan agar membedah kasus penulisan tidak hanya berita koran namun juga media elektronik dan online ikut ditampilkan dan di bahas.
Dalam rangkaian penyuluhan bahasa, peserta juga diberi pelatihan dengan ujian kompetensi berbahasa Indonesia dengan waktu yang sudah ditentukan.