Kendari, Antara Sultra - Kompleks gedung Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kendari hingga kini belum dialiri listrik, sehingga balum bisa melakukan aktivitas belajar mengajar.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan, di Kendari, Minggu, mengatakan untuk sementara proses belajar mengajar MAN IC dan penginapan siswa masih dilaksanakan di Asrama Haji Kendari.
"Sejak tahun lalu, MAN IC Kendari sudah menerima siswa sebanyak 50 orang. Tetapi, karena gedungnya belum teraliri listrik, sehingga proses belajar mengajar berlangsung di Asrama Haji sambil menunggu jaringan listrik terpasang baru siswa bisa dipindahkan," katanya lagi.
Ia menyebutkan, saat ini gedung kantor MAN IC Kendari sudah selesai dibangun beserta asrama siswa dan gedung ruang kelas belajar (RKB), dengan konstruksi bangunan berlantai dua.
"Asrama siswa yang sudah terbangun saat ini yakni asrama putra dan putri," katanya.
Saat ini, kata Ali Irfan, tinggal proses pemasangan instalasi listrik yang memerlukan daya puluhan ribu watt, sehingga harus melalui izin Makassar, Sulsel.
"Perizinan di Makassar yang agak sulit. Tetapi Alhamdulillah saat ini sudah pemasangan tiang-tiang menuju kompleks gedung MAN IC Kendari," katanya lagi.
Menurutnya, sambil menunggu proses pemasangan jaringan listrik tersebut, pihaknya melakukan pengadaan genset besar untuk digunakan sementara.
"Kami dapat bantuan dari Kemenag RI untuk pembelian genset. Kalau pengadaan genset sudah dilelang kemudian dipasang, maka anak-anak yang ada di Asrama Haji saat ini akan kami pindahkan ke kompleks MAN IC yang terletak di Kelurahan Baruga," katanya pula.
Menurut Ali Irfan, MAN IC Kota Kendari itu dibangun sejak tahun 2014 bersama dengan 17 MAN IC lain yang dibangun di seluruh Indonesia, dengan kebutuhan dana sebesar Rp14 miliar.
"MAN Insan Cendikia menerapkan prinsip keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan takwa," ujarnya.
Ia menambahkan, MAN Insan Cendikia Sultra yang terdiri dari dua ruang kelas itu, tahun ini kembali akan menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan tes seleksi yang dilaksanakan di kota-kota besar di seluruh Indonesia," katanya pula.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan, di Kendari, Minggu, mengatakan untuk sementara proses belajar mengajar MAN IC dan penginapan siswa masih dilaksanakan di Asrama Haji Kendari.
"Sejak tahun lalu, MAN IC Kendari sudah menerima siswa sebanyak 50 orang. Tetapi, karena gedungnya belum teraliri listrik, sehingga proses belajar mengajar berlangsung di Asrama Haji sambil menunggu jaringan listrik terpasang baru siswa bisa dipindahkan," katanya lagi.
Ia menyebutkan, saat ini gedung kantor MAN IC Kendari sudah selesai dibangun beserta asrama siswa dan gedung ruang kelas belajar (RKB), dengan konstruksi bangunan berlantai dua.
"Asrama siswa yang sudah terbangun saat ini yakni asrama putra dan putri," katanya.
Saat ini, kata Ali Irfan, tinggal proses pemasangan instalasi listrik yang memerlukan daya puluhan ribu watt, sehingga harus melalui izin Makassar, Sulsel.
"Perizinan di Makassar yang agak sulit. Tetapi Alhamdulillah saat ini sudah pemasangan tiang-tiang menuju kompleks gedung MAN IC Kendari," katanya lagi.
Menurutnya, sambil menunggu proses pemasangan jaringan listrik tersebut, pihaknya melakukan pengadaan genset besar untuk digunakan sementara.
"Kami dapat bantuan dari Kemenag RI untuk pembelian genset. Kalau pengadaan genset sudah dilelang kemudian dipasang, maka anak-anak yang ada di Asrama Haji saat ini akan kami pindahkan ke kompleks MAN IC yang terletak di Kelurahan Baruga," katanya pula.
Menurut Ali Irfan, MAN IC Kota Kendari itu dibangun sejak tahun 2014 bersama dengan 17 MAN IC lain yang dibangun di seluruh Indonesia, dengan kebutuhan dana sebesar Rp14 miliar.
"MAN Insan Cendikia menerapkan prinsip keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan takwa," ujarnya.
Ia menambahkan, MAN Insan Cendikia Sultra yang terdiri dari dua ruang kelas itu, tahun ini kembali akan menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan tes seleksi yang dilaksanakan di kota-kota besar di seluruh Indonesia," katanya pula.