Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari terus berupaya mengubah tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) Puuwatu menjadi kawasan wisata.

"Kita ingin ubah pikiran atau stigma orang kalau tempat sampah itu bau busuk, makanya TPAS Puwatu dijadikan tempat wisata, sehingga kami bangun sarana wisata berupa flying fox," kata Wali Kota Kendari, Asrun, saat meninjau persiapan peresmian Flying Fox, di TPAS Puuwatu, Selasa.

TPAS Puuwatu menjadi salah satu ikon Kendari yang membuat daerah itu dikenal luas hingga manca negara karena memiliki TPAS yang pengelolannya mampu menghasilkan gas metan.

"Saat ini sudah ada taman bungan yang kita bangun dalam kawasan TPAS, kemudian ada tempat peristrahatan setiap tamu yang mengunjungi tempat ini untuk menyaksikan langsung pemandagan indah Kota kendari dari dari puncak TPAS Puuwatu," katanya.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Kendari, Tin Farida, mengatakan peresmian flying fox tersebut akan dilaksanakan pada 5 Januari, pembuatan sarana bermain flying fox sudah selesai sejak Desember lalu dan sudah beberapa kali melakukan uji coba keamanan permainan menantang itu.

"Flying fox ini aman, kami sudah uji coba, bahkan yang buat sarana ini mengaku kemanannya itu bisa mengangkat beban hingga 3 ton," ujarnya.

Terkait pengelolaan fasilitas itu kata Tin Farida, pihanya akan bekerja sama dengan perusahaan pembuat flying fox karena mereka lebih profesional sekaligus bisa melakukan perawatan terhadap fasilitas itu.

"Untuk tahap awal setelah diresmikan warga bisa mencoba mainan ini dengan gratis. Flying fox ini berukuran panjang 200 meter untuk dewasa dan bentangan 50 meter untuk anak-anak," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024