Gorontalo (Antara News) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie langsung memantau perkembangan harga jagung di tingkat petani, seiring dengan panen raya yang dihadapi saat ini.

         "Saya akan terus pantau harga jagung, jangan sampai petani ini merugi. Terutama kualitas kadar air jangan sampai terlalu tinggi, karena akan berpengaruh pada harga jagung " kata Rusli, Senin.

         Ia menjelaskan bahwa, harga di tingkat petani harus dipantau terus, sebab jika harganya anjlok maka secara otomatis petani jagung pun akan rugi dan target produksi jagung Gorontalo pun tidak akan tercapai.

         Saat dialog dengan salah seorang petani di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, harga jagung dari pembelian gudang Tridharma, dibeli dengan harga Rp3,200/kg. sementara di gudang PT Harrim dibeli dengan harga Rp3.300/kg, dengan kadar air 17 persen.

         Menurutnya, harga ini sangat bagus dan akan menguntungkan petani, meski saat ini masih menghadapi panen raya jagung, namun apabila harga terendah sudah menyentuh di bawah Rp3.150, maka pemerintah akan ambil alih pembelian melalui Bulog.

         "Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan keputusan ketentuan harga jagung terendah yaitu Rp3.150/kg  dengan kadar air 15 persen," ujarnya.

         Selain itu, Gubernur Gorontalo juga mendatangi gudang-gudang pengepul jagung di Gorontalo, dan meminta kepada mereka untuk tidak mempermainkan harga, kadar air, serta timbangan jagung. Apabila ada yang kedapatan maka akan dicabut izin operasinya.

         Gubernur juga meminta kepada petani apabila ada oknum petugas yang meminta pungutan pendistribusian benih jagung, harap melaporkan kepada petugas kepolisian dan TNI.

         Mengingat TNI dengan Kementerian Pertanian sudah ada perjanjian kerja sama untuk peningkatan produksi pertanian. "Kepada camat diminta untuk segera menyiapkan calon petani calon lahan (CPCL), sebab benih akan segera disiapkan, barapa hektare yang akan ditanami," ucapnya.

Pewarta : Adiwinata Solihin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024