Mekkah (Antara News) - Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Ramon Andrias mengatakan bahwa jamaah gelombang kedua lebih berpotensi mengalami kelelahan tepat pada saat kedatangan karena perjalanan yang panjang.

        "Untuk jamaah gelombang kedua potensi kelelahan jauh lebih besar karena mereka mendarat di Jeddah dan langsung menuju Mekkah untuk ibadah," kata dr Ramon Andrias di kantor Daker Mekkah, Sabtu.

        Berbeda dengan gelombang pertama, jamaah gelombang kedua tidak mendarat di bandara internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah namun mendarat di bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

        Setibanya di Jeddah jamaah akan diminta untuk mengambil miqat atau niat ihram sebelum kemudian melanjutkan perjalanan selama lebih kurang satu jam menuju Mekkah.

        Di Mekkah setelah mengurus koper dan membagi kamar, jamaah pada umumnya akan langsung digiring untuk melakukan umrah wajib rangkaian haji.

        "Banyak jamaah yang mungkin sudah kurang tidur dan lelah sejak berangkat dari rumah. Mungkin ada acara pelepasan dan yang lain. Lalu di asrama haji bisa juga kurang tidur karena adaptasi di tempat baru," kata Ramon.

        Kondisi itu diperparah dengan tidak semua jamaah dapat dengan nyaman tidur di pesawat selama perjalanan Jakarta-Jeddah yang membutuhkan waktu lebih kurang sembilan jam.

        "Bagi jamaah usia lanjut atau jamaah beresiko tinggi, kurang tidur dan kelelahan sangat berbahaya bagi kondisi fisik," katanya.

        Apalagi, tambah dia, umrah adalah sebuah ibadah fisik. Diperlukan fisik yang prima untuk melakukan tawaf --mengelilingi Kabah tujuh kali-- dan sa'i --lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwa.

        "Banyak yang bilang sekalian capek (lelah) namun pendapat itu berbahaya buat jamaah usia lanjut. Sebaiknya jika lelah istirahat dahulu, tidur, jangan memaksakan diri," katanya.

        Oleh karena itu Ramon menganjurkan agar jamaah gelombang kedua beristirahat yang cukup sebelum melakukan umroh wajib.

        "Jangan memaksakan diri begitu tiba di Mekkah langsung umroh. Toh tidur dengan berihram tidak apa-apa," katanya.

        Jamaah haji Indonesia diberangkatkan dari 13 embarkasi se-Indonesia dalam 384 kelompok terbang (kloter).

        Masa pemberangkatan selama 28 hari mulai 9 Agustus sampai 21 Agustus 2016 untuk gelombang pertama menuju Madinah dan pada 22 Agustus hingga 4 September 2016 untuk gelombang kedua menuju Jeddah.

        Pelaksanaan Wukuf diperkirakan bertepatan pada tanggal 10 September 2016.

        Setelah puncak haji tersebut usai, para jamaah mulai bersiap kembali ke Tanah Air. Pemulangan jamaah haji gelombang pertama dari Jeddah akan berlangsung pada 17 September hingga 29 September 2016.

        Sedangkan awal pemulangan jamaah gelombang kedua dari Madinah, akan dilakukan pada 30 September hingga 13 Oktober 2016.

Pewarta : Gusti NC Aryani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024