Kendari (Antara News) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kombes Polisi Fauzan Jalal mengatakan, pihaknya tengah mendalami kematian tahanan di Polres Kendari, Abdul Jalil (25) yang merupakan karyawan honorer di kantor BNN Sultra.

"Saat tim aparat di Polda Sultra bersama anggota di BNN masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan terkait kematian korban," kata Kombes Fauzan saat dimintai keterangan oleh sejumlah media sebelum mengikuti pertemuan dengan Gubernur Sultra, di Kendari, Kamis.

Tanpa banyak berkomentar, kepala BNN Sultra yang baru menjabat beberapa bulan itu, lalu naik ke lantai dua kantor gubernur untuk mengikuti pertemuan antara para pejabat di ruang utama Gubernur Sultra.

Sebelumnya, Kapolres Kendari AKBP Sigit Hariadi mengatakan penyebab tahanan Abdul Jalil itu meninggal masih dalam penyelidikan.

"Memang benar ada tahanan meninggal. Dan tim dari Provost Polda Sultra dan Provost Polres Kendari masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian tahanan tersebut," kata Sigit yang baru menjabat Kapolres menggantikan AKBP Ilham Saparona yang belum genap satu bulan.

Dia mengimbau para pihak mempercayakan tim provost menjalankan tugas pengusutan dan tidak menyebarkan spekulasi tentang penyebab kematian tahanan itu. "Saya meminta maaf jika dalam peristiwa tersebut anggota saya bersalah. Tetapi sebaiknya kita tunggu pengusutan provost," kata Kapolres Kendari itu lagi.

Pihak keluarga korban yang diwakili adik korban, Sahra mengatakan ajal kapan pun dan dimana pun bisa terjadi tetapi sebab kematian kakaknya yang dinilai tidak wajar itu sehingga dirinya bersama keluarga sudah melaporkan ke Propam Polda Sultra.

"Kami dari keluarga telah melaporkan kematian kakak saya Jalil yang dinilai tidak wajar pada Propam Polda Sultra dengan Nomor: STPL/21/VI/2016/PROPAM. Dan mengharapkan pimpinan Polri memerintahkan pengusutan secara serius," ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sultra, Hj Hermawati saat ditemui terpisah mengatakan, almarhum sebagai karyawan honorer di BNN bertugas sebagai membantu pengambilan sampel urin disaat ada orang yang diambel sampel darahnya.

"Yang saya tahu bahwa selama di BNN Sultra, almarhum orangnya pendiam dan tidak suka yang macam-macam dengan rekan sekerjanya," ujar Hermawati.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024