Kendari (Antara News) - Para nelayan Kabupaten Konawe Kepulauan terutama yang nelayan di Wawonii Timur mengaharapkan pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus yang melayani nelayan di kabupaten itu.

"Belum terwedianya SPBU khusus nelayan di Wawonii Timur, menyebabkan para nelayan di wilayah tersebut tidak maksimal melaut menangkap ikan," kata tokoh masyarakat Wamonii Timur, Aladin (60) di Kendari, Selasa.

Menurut dia, para nelayan Wawonii Timur kerap kali tidak bisa melaut akibat kesulitan memperoleh bahan bakar minyak jenis solar dan minyak tanah.

Kalau pun mendapat BBM melalui penjual eceran kata dia, maka para nelayan harus membelinya dengan harga yang sangat mahal, Rp10.000 hingga Rp12.000 per liter. "Tingginya harga BBM solar itu, menyebabkan pendapatan para nelayan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari," kata Aladin yang juga tokoh agama Wawonii Timur itu.

Menurut dia, potensi perikanan tangkap di wilayah perairan laut Konawe Kepulauan cukup besar yakni bisa mencapai 250.000 ton per tahun.

Namun yang bisa dimanfaatkan para nelayan lokal kata dia, baru sekitar 15 persen per tahun. "Kita berharap pemerintah pusat melalui Pertamina bisa mendirikan SPBU khusus nelayan di Konawe Kepulauan, terutama di Wawonii Timur sehingga para nelayan di daerah itu bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan murah," katanya.

Dengan begitu ujarnya, para nelayan di Waonii Timur bisa maksimal melaut menangkap ikan dan tingkat kesejahteraan keluarga nelayan bisa membaik dari waktu ke waktu. "Nelayan yang membutuhkan banyak BBM terutama minyak tanah adalah nelayan yang menangkap ikan tuna. Mereka membutuhkan banyak BBM karena wilayah operasionalnya cukup jauh, sampai di perairan laut Banda," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024