Kendari (Antara News) - Produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kendari Sulawesi Tenggara baru mencapai 410 liter per detik sementara untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga kota itu mencapai 700 liter per detik.

"Jumlah produksi saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga Kota Kendari yang mencapai 335.889 jiwa. Butuh produksi 700 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan warga tersebut," kata Wali Kota Kendari, Asrun saat pemaparan keberhasilan delapan tahun memimpin Kota Kendari di salah satu hotel di Kendari, Senin.

Ia mengatakan meskipun produksi air belum bisa mencapai maksimal tetapi kapasitasnya mengalami peningkatan sejak saat ia pertama menjadi Wali Kota Kendari 2007 lalu. "Saat saya baru menjabat Wali Kota Kendari, produksi air PDAM saar itu hanya 206 liter per detik," katanya.

Menurut dia, sumber air PDAM tersebut dihasilkan dari lima sumber air baku utama PDAM Kendari yakni Intake Pohara, Intake Anggoeya, Intake Anduonohu, Intake Wanggu dan Intake Matabondu.

"Produksi terbesar adalah Intake Pohata yakni 297 liter per detik, Intake Matabondu 50 liter per detik, Intake Anggoeya 40 liter per detik, Intake Wanggu 20 liter per detik dan Intake Anduonohu tiga liter per detik," katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Kendari saat ini terus berupaya untuk menambah kapasitas produksi air tersebut agar mampu memenuhi kebutuhan normal air bersih untuk seluruh warga Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024