Jayapura (Antara News) - Manajemen Bank Papua menggelar pasar murah yang bertempat di halaman Kantor Utama Bank Papua, Kota Jayapura, pada 10-11 Maret 2016.
Direktur Umum dan Operasional Bank Papua, Sharly A Parrangan di Jayapura, Kamis, mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan salah stau rangkaian acara memperingati Ulang Tahun ke-50 Bank Papua.
"Pasar Murah ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-50 Bank Papua dan bertujuan agar warga bisa mendapatkan bahan makanan pokok maupun barang kebutuhan lain dengan harga yang lebih murah," ujarnya.
Menurutnya, dalam kegiatan itu Bank Papua juga menggandeng mitra binaannya seperti pengrajin noken yang menawarkan noken rajutan Rp200 ribu, pedagang ikan asar, pedagang sayur dan pengrajin manik-manik.
"Kita sengaja mengangkat mama-mama pedagang yang menjadi mitraan binaan Bank Papua melalui Pasar Murah Mama-Mama Papua," kata dia.
Diungkapkannya, dalam pasar murah itu Bank Papua memberikan subsidi terhadap barang yang dijual, seperti beras, bawang merah dan bawang putih, minyak goreng dan lainnya.
"Tujuannya memang memberikan harga yang murah agar masyarakat mampu membeli. Subsidi per komoditi rata-rata 5-10 persen, bahkan ada yang lebih," ujar Parrangan.
Direktur Umum dan Operasional Bank Papua, Sharly A Parrangan di Jayapura, Kamis, mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan salah stau rangkaian acara memperingati Ulang Tahun ke-50 Bank Papua.
"Pasar Murah ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-50 Bank Papua dan bertujuan agar warga bisa mendapatkan bahan makanan pokok maupun barang kebutuhan lain dengan harga yang lebih murah," ujarnya.
Menurutnya, dalam kegiatan itu Bank Papua juga menggandeng mitra binaannya seperti pengrajin noken yang menawarkan noken rajutan Rp200 ribu, pedagang ikan asar, pedagang sayur dan pengrajin manik-manik.
"Kita sengaja mengangkat mama-mama pedagang yang menjadi mitraan binaan Bank Papua melalui Pasar Murah Mama-Mama Papua," kata dia.
Diungkapkannya, dalam pasar murah itu Bank Papua memberikan subsidi terhadap barang yang dijual, seperti beras, bawang merah dan bawang putih, minyak goreng dan lainnya.
"Tujuannya memang memberikan harga yang murah agar masyarakat mampu membeli. Subsidi per komoditi rata-rata 5-10 persen, bahkan ada yang lebih," ujar Parrangan.