Kolaka (Antara News) - Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kolaka Bahrun Hanise mengaku rasa biji kakao hasil produksi petani terkenal di mancanegara dengan menempati urutan ketiga dunia.

Hal itu, kata dia, diakui oleh produsen dunia asal dari Negara Belgia bahwa Indonesia sebagai penghasil biji kakao menyebut kakao asal Kolaka terbaik setelah Bali dan Papua.

"Biji kakao kita memang diakui oleh produsen luar negeri karena sifatnya tidak gampang meleleh kalau dijadikan produk siap saji," katanya, Selasa.

Untuk mempertahankan hal itu kata dia,pihaknya akan meningkatkan teknik fermentasi biji kakao agar menjadi coklat unggul dan berkelas primer sehingga rasa bisa dipertahankan.

Meskipun demikian, kata Bahrun, produksi petani kakao saat ini masih berada di bawah standar normal dengan rata-rata dalam satu hektarenya hanya menghasilkan sekitar 500 kilogram.

"Kita bertekad hasil panen kebun kakao milik masyarakat bisa di tingkat menjadi 2 ton dalam per hektarenya," ungkap Bahrun.

Dalam mencapai hal itu lanjut dia telah melakukan pelatihan-pelatihan kepada petani kakao di kelurahan Lalombaa dengan mendatangkan beberapa tenaga pelatih dari luar Kolaka.

"Tanaman kakao ini sangat rentan dengan hama penyakit baik batang maupun buah sehingga petani harus belajar bagaimana cara mengantisipasi sehingga hasil produksi bisa meningkat," ujar Bahrun.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024