Kendari  (Antara News) - Petani Desa Onembute, Kecamatan Besulutu, Sulawesi Tenggara, membutuhkan pemasaran hasil produksi pertanian kehutanannya.

         "Selama ini hasil produksi kaMI mulai dari produksi bibit hingga hasil produksi tanaman seperti lada, kakao dan jambu mete hanya dibeli oleh tengkulak," kata Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan Hamzari di Desa Onembute, Kabupaten Konawe, Sultra, Selasa.

          Menurut dia, petani di desanya dan desa tetangga mengeluhkan tidak memiliki penawaran yang kuat terhadap tengkulak, karena untuk menjual sendiri produksinya ke kota tidak memiliki akses transportasi yang baik.

          Dia mengatakan, belum ada pengerasan jalan ke desanya, sehingga pada saat musim hujan, jalanan berlumpur dan menjadi berkubang. Sedang pada saat kemarau jalan berdebu.

           "Kondisi jalan seperti itu menyebabkan tidak ada kendaraan umum ke desa kami," katanya.

           Hal itu dibenarkan petani Onembute lainnya Agustang. Dia mengatakan, hasil panen dari tanaman campur miliknya biasanya dibeli dengan harga sesuai keinginan para tengkulak.

          Berkaitan dengan hal tersebut, dia berharap agar pemeritah setempat dapat membantu akses pemasaran hasil produksi petani yang telah mendapat pendampingan dan binaan dari lembaga internasional ICRAF, CIFOR dan OWT dari sisi cara bercocok tanam yang baik.

         Produksi petani di tiga desa di Kecamatan Besulutu yakni Desa Lawonua, Onembute dan Asunde, selain mengembangkan tanaman kehutanan dan perkebunan, juga mengembangkan pembibitan unggul melalui perbanyakan tanaman secara vegetatif. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024