Kolaka (Antara News) - Bupati Kolama H. Ahmad Safei mengatakan, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tidak cukup hanya sebagai syiar Islam atau kesemarakan karena juga perlu pemahaman dan mengamalkan kandungan kitab suci Alquran ini.
"Saya mengakui kita menyelenggarakan MTQ secara rutin, tak sebatas untuk kesemarakan, tapi juga perlu pemahaman dan mengamalkan kandungan kitab suci Alquran," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan MTQ ke-43 yang saat ini dilaksanakan di Kecamatan Iwoimendaa diharapkan berjalan sesuai rencana harus semarak dan lebih maju.
Safei juga menambahkan, pelaksanaan MTQ di Iwoimemdaa agak unik dari biasanya karena semua kecamatan wajib menampilkan kontestan yang pesertanya adalah kepala desa.
"Nanti semua kepala desa akan tampil di panggung dan membawakan zikir Asmaulhusna. Itu dilakukan agar nantinya kepala desa bisa membimbing masyarakatnya dengan baik," ujar Safei.
Sementara itu Ketua Panitia MTQ Kolaka, M. Ismail mengatakan, pelaksanaan MTQ di Kecamatan Iwoimendaa adalah kebanggaan masyarakat Kolaka, sehingga panitia berusaha untuk lebih baik.
Menurut dia, pelaksanaan MTQ ini adalah salah satu syiar Islam dan Alquran perlu menjadi bahan renungan dan didalami maknanya sepanjang masyarakat mengerti akan makna kandungan Alquran itu, sehingga sangat positif bagi pembangunan bangsa.
"Alquran sebagai kitab suci bagi ummat Islam merupakan kitab suci terakhir bagi umat terakhir," katanya.
Sebelum pembukaan MTQ dilaksanakan pawai taaruf yang diikuti semua peserta serta majelis taklim yang ada di daerah itu.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024