Kendari  (Antara News) - Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) melatih para pengurus organisasi kemahasiswaan, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) agar bisa menangkal bahaya terorisme dan radikalisme.

"Radikalisme dan terorisme tidak boleh tumbuh di kampus Unsultra. Mahasiswa harus memahami benar bahayanya, sehingga tidak mudah terjebak pada ideologi yang ekstrim," kata Rektor Unsultra Prof Dr H Andi Bahrun MSc.Agric saat berbicara pada pelatihan tersebut di Kendari, Senin.

Menurut dia, di dalam kampus Unsultra banyak kegiatan mahasiswaan seperti kegiatan ilmiah, pendidikan, olahraga, seni dan organisasi yang bisa membuat para para mahasiswa berprestasi dan membanggakan.

Bila banyak mahasiswa Unsultra yang keluar negeri kata dia, semata-mata karena prestasi yang mengharumkan nama Perguruan Tinggi bahkan mengharumkan nama bangsa, bukan keluar negeri karena terpangaruh paham radikalisme.

"Berbagai presertasi yang dapat mengharumkan nama Perguruan Tinggi atau negara, dapat dengan mengikuti kompetisi olahraga atau seni seni budaya," katanya.

Menurut dia, jika mahasiswa hanya berfoya-foya saja selama berada di dalam kampus, maka dapat dipastikan mahasiswa yang bersangkutan akan lama berada di kampus.

Namun ujarnya jika mahasiswa aktif dengan mengikuti banyak kegiatan, maka waktu berada di dalam kampus akan sangat singkat.

"Saya sangat mengimpikan kampus ini semarak dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan dan melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang kaya prestasi," katanya.

Sementara itu, Danrem 143/Haluoloe Kolonel CZI Rido Hermawan MSc yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut mengatakan mahasiswa merupakan agen perubahan di mana setiap tonggak perubahan besar yang terjadi di negara ini, selalu dimotori mahasiswa.

"Beberapa perubahan besar di negara ini yang dimotori mahasiswa antara lain hari Sumpah Pemuda, Perjuangan Kemerdekaan, Deklarasi Kemerdekaan termasuk pengisi kemerdekaan," katanya.

Karena itu kata dia, mahasiswa harus visioner, kreatif, inovatif, komunikatif dan tanggap terhadap kondisi lingkungan serta profesional, menguasai ilmu dan teknologi.

Pada pelatihan tersebut juga menghadirkan pemateri lain, yakni mantan Ketua KNPI Kota Kendari, Jumwal Saleh dan wakil dari Bandan Nasional Penanggulangan Terorisme, Mahdar Tayyong.

Pewarta : Agus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024