Kendari (Antara News) - Biro Layanan Pengadaan barang dan Jasa (BLP) Setda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) selama tahun 2015 berhasil melakukan efesinsi dana dari hasil kegiatan tender senilai Rp32,072 miliar.
Kepala BLP Sultra, Dr Rony Yakub Laute di Kendari, Senin, mengatakan efesiensi anggaran sebesar itu sekaligus dapat meyumbang ke kas daerah dari keseluruhan 636 paket proyek dari pagu anggaran sebesar Rp655,550 miliar lebih.
"Pada tahun 2014, BLP Sultra telah mendapatkan efesiensi sebesar Rp46 miliar," ujarnya seraya menambahkan pada tahun 2013, BLP berhasil memberikan sumbangan akselerasi ke kas daerah dengan penyerahan anggaran sebesar Rp500 miliar di triwulan I dengan efesiensi sebanyak Rp13,9 miliar.
Menurut mantan ajudan gubernur ke enam Sultra itu, BLP Sultra yang dibentuk tahun 2012 dan mulai diterapkan di tahun 2013 itu telah banyak memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan proses lelang secara online kaligus menjadi percontohan di tanah air, karena terbukti sudah ada beberapa provinsi di tanah air yang melakukan studi banding terkait BLP di Sultra.
Rony Yakob mengatakan, efisiensi sisa anggaran yang masuk ke kas daerah itu setelah dilakukan proses tender secara terbuka pada sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dilakukan timnya.
"Jadi tidak ada istilah `kongkalikong` untuk memenangkan satu paket pada perusahaan tertentu, karena dilakukan secara transparan," ujarnya.
Terkait adanya beberapa provinsi di tanah air yang meminta bantuan sekaligus studi banding terkait kerja BLP Sultra, Rony mengatakan hingga saat ini sudah ada lima provinsi yang melakukan studi di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Papua, Gorontalo dan Papua Barat.
Pemprov Sultra selalu siap memenuhi permintaan pemerintah Provinsi di Tanah Air untuk membantu dalam proses pembentukan Biro Layanan Pengadaan (BLP) di daerah itu.
"Baru-baru ini Provinsi Papua Barat kembali untuk meminta BLP Sultra membantu pembentukan BLP setelah sebelumnya (Oktober 2015) melakukan studi banding anggota DPRD-nya," ujar Rony.
Kepala BLP Sultra, Dr Rony Yakub Laute di Kendari, Senin, mengatakan efesiensi anggaran sebesar itu sekaligus dapat meyumbang ke kas daerah dari keseluruhan 636 paket proyek dari pagu anggaran sebesar Rp655,550 miliar lebih.
"Pada tahun 2014, BLP Sultra telah mendapatkan efesiensi sebesar Rp46 miliar," ujarnya seraya menambahkan pada tahun 2013, BLP berhasil memberikan sumbangan akselerasi ke kas daerah dengan penyerahan anggaran sebesar Rp500 miliar di triwulan I dengan efesiensi sebanyak Rp13,9 miliar.
Menurut mantan ajudan gubernur ke enam Sultra itu, BLP Sultra yang dibentuk tahun 2012 dan mulai diterapkan di tahun 2013 itu telah banyak memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan proses lelang secara online kaligus menjadi percontohan di tanah air, karena terbukti sudah ada beberapa provinsi di tanah air yang melakukan studi banding terkait BLP di Sultra.
Rony Yakob mengatakan, efisiensi sisa anggaran yang masuk ke kas daerah itu setelah dilakukan proses tender secara terbuka pada sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dilakukan timnya.
"Jadi tidak ada istilah `kongkalikong` untuk memenangkan satu paket pada perusahaan tertentu, karena dilakukan secara transparan," ujarnya.
Terkait adanya beberapa provinsi di tanah air yang meminta bantuan sekaligus studi banding terkait kerja BLP Sultra, Rony mengatakan hingga saat ini sudah ada lima provinsi yang melakukan studi di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Papua, Gorontalo dan Papua Barat.
Pemprov Sultra selalu siap memenuhi permintaan pemerintah Provinsi di Tanah Air untuk membantu dalam proses pembentukan Biro Layanan Pengadaan (BLP) di daerah itu.
"Baru-baru ini Provinsi Papua Barat kembali untuk meminta BLP Sultra membantu pembentukan BLP setelah sebelumnya (Oktober 2015) melakukan studi banding anggota DPRD-nya," ujar Rony.