Kendari   (Antara News) - Tanaman padi sawah yang mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 1.726 hektare.

"Dua pekan lalu, data tanaman padi sawah yang dilaporkan puso akibat kekeringan seluas 912 hektare, dan saat ini sudah bertambah menjadi 1.726 hektare yang mengalami puso," kata Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra, Suriyati Raeba di Kendari, Selasa.

Menurut dia, tanaman padi sawah yang mengalami gagal panen tersebut sudah menyebar hingga di enam wilayah yakni, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Muna, Kolaka, Kolaka Utara dan Kota Kendari.

"Kabupaten Konawe Selatan, merupakan daerah paling luas tanaman padi sawah yang gagal panen, yakni seluas 852 hektare," katanya.

Sementara itu di Kabupaten Konawe tanaman padi sawah yang mengalami gagal panen seluas 504,5 hektare, sedangkan di Kolaka tanaman padi sawah yang gagal panen seluas 266 hektare.

Selanjutnya di Kota Kendari tanaman padi sawah yang puso seluas 148 hektare dan Kabupaten Muna seluas 30,5 hektare serta Kolaka Utara seluas 38 hekatare.

"Petugas kami sudah berupaya keras menyelamatkan tanaman padi sawah itu dengan cara membatu pengairan sawah dengan menggunakan pompa air, namun tetap saja tidak bisa diselamatkan," katanya.

Masalahnya kata dia, musim kemarau kali ini waktunya terlalu lama, sehingga sumber-sumber mata air di sekitar areal tanaman padi tersebut ikut kekeringan.

"Oleh karena sumber-sumber air di sekitar sawah juga mengalami kekeringan, menyebabkan ratusan hektar sawah tidak dapat diairi," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024