Kendari (Antara News) - Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Buton Utara menyatakan petani di sejumlah desa terancam gagal panen akibat lahan sawah kekeringan.
"Hingga akhir Agustus 2015 sedikitnya ada sekitar 136 hektare sawah dipastikan gagal panen karena persawahan petani kini sudah retak akibat tidak mendapatkan asupan air," kata Sekretaris Dinas Sahrun Akri di Kendari, Rabu.
Areal pertanian yang sudah dipastikan gagal panen yaitu Desa Triwacu-wacu, Kecamatan Kulisusu serta Desa Soloi Agus, Mekar Jaya, dan Dampala Jaya di Kecamatan Kulisusu Barat.
Menurut Sahrun, kecamatan lainnya yang juga mengalami kekeringan adalah Kecamatan Bonegunu yang meliputi Desa Wa Ode Angkalo dan Desa Gunung Sari. Namun hingga saat ini belum ada data pasti mengenai jumlah luas sawah yang mengalami kekeringan.
Padi yang gagal panen tersebut, lanjutnya, merupakan hasil penanaman tahap kedua (Mei-Juni). Sedangkan untuk tahap pertama yang ditanam pada November 2014 tidak ada masalah karena sudah dipanen sebelum tiba musim kemarau.
Namun demikian, pihaknya mengimbau sejumlah kelompok tani yang memiliki mesin pompa air, baik milik perorang maupun yang dibeli melalui kelompok, untuk menyedot air dari sungai yang masih memiliki cadangan air untuk sekadar membasahi areal tanaman padi mereka.
"Sekadar untuk membasahi tanah dengan harapan sebagian tanaman padi bisa terselamatkan hingga masa panen," katanya.

Pewarta : Oleh Abdul Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024