Kendari (Antara News) - Bupati Wakatobi, Hugua mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah tidak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di daerah tersebut, bahkan cenderung mengalami peningkatan.
"Salah satu cara menyiasati melemahnya rupiah sebenarnya dengan menggenjot pariwisata, dengan melemahnya rupiah para wisatawan pasti akan lebih berminat karena biaya hidup menjadi murah maka akan tinggal lebih lama," kata Bupati Hugua di Kendari, Senin, pada Rapat Koordinasi, evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Semester I tahun 2015 lingkup Pemprov dan Kabupaten/Kota se-Sultra.
Ia menambahkan, melemahnya nilai tukar rupiah bukan menjadi salah satu hambatan perekonomian, terbukti dengan pelemahan mata uang rupiah minat wisatawan akan semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh murahnya biaya hidup jika dibandingkan dengan di negara asal wisatawan.
Menurut Bupati Wakotobi itu, pihaknya selalu melakukan sosialisasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerahnya baik itu melalui seminar nasional maupun seminar internasional.
"Dengan terus mensosialisakan keunggulan dan objek wisata yang kita miliki akan membuat sektor wisata kita menjadi meningkat, terbukti dengan sosialisai yang intensif jumlah wisatawan naik menjadi dua kali lipat dari target semula," ujarnya tanpa merinci angka.
Ia menambahkan, dengan meramu informasi mengenai keunggulan wisata kita serta diikuti dengan pelaksanaan event diobjek wisata maka akan berdampak pada perkembangan wisata di daerah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Kabupaten Wakatobi mengandalkan pariwisata sektor bahari yakni di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi yang lebih dikenal dengan sebutan segitiga karang dunia.
Kekayaan biota laut kabupaten tersebut, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu domestik maupun mancanegara. Hal tersebut didukung dengan hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang indah.
Selain itu, budaya, nilai, sikap dan perilaku masyarakat yang ramah juga ikut menjadi faktor majunya sektor pariwisata daerah tersebut.

Pewarta : Oleh La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024