Kendari (Antara News) - Badan Searh And Rescue Nasional (Basarnas) mengimbau nahkoda kapal dan penumpang untuk mewaspadai gelombang tinggi yang melanda perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Kantor SAR Sultra Amiruddin di Kendari, Jumat, mengatakan cuaca buruk karena gelombang tinggi dan angin kencang tidak bisa dihindari bagi pengguna jasa transportasi laut.
"Perairan Sultra mengenal dua musim dalam setahun yakni musim barat dan musim timur. Saat ini musim timur sehingga wilayah perairan yang berada dibelahan timur mengalami cuaca tidak bersahabat," kata Amiruddin.
Sehingga, pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut harus waspada karena tidak bisa berbuat banyak menghadapi cuaca buruk.
Salah satu cara untuk mencegah musibah di laut adalah berlayar pada situasi aman dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas normal.
Artinya, pelaut atau mereka yang berpengalaman mengarungi samudera biasanya memiliki intuisi bahwa berlayar pada saat fajar menyingsing cukup aman atau tidak.
Basarnas Sultra yang bertugas dalam pembantuan kemanusiaan selalu berharap tidak ada korban jiwa maupun materi dalam setiap kecelakaan di laut.
"Jangan ada anggapan bahwa kalau terjadi kecelakaan ada Basarnas atau pihak lain yang bertanggungjawab. Bertanggungjawab pada diri sendiri jauh lebih baik," tambahnya.
Pemilik kapal rakyat KLM Mutiara Indah Karimas (43) mengatakan satu bulan terakhir perairan Sultra tidak bersahabat karena gelombang tinggi dan angin bertiup kencang.
"Yang berbahaya kalau datangnya angin disertai ombak secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kami (nahkoda kapal) berharap bantuan prakiraan cuaca sebelum berlayar," kata Karimas.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024