Kendari (Antara News) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat stok beras milik divre itu saat ini mencapai 15.200 ton.
"Beras tersebut tersebar di beberapa gudang kami yakni di Gudang Kendari, Unaaha, Ereke, Bambaeya, Kabaena, Kasipute, Kolaka, Wanci, Raha, Baubau," kata Kepala Divre Bulog Sultra Ramli Hasan di Kendari, Senin.
Menurut dia, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini cukup kuat jika hanya untuk melayani kebutuhan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) berdasarkan kuota penerima raskin 2015 mencapai 158.716 rumah tangga sasaran (RTS).
"Beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin enam bulan kedepan. Asumsinya, setiap bukan kami akan menyalurkan raskin sebanyak 2.380 ton untuk melayani 158.716 RTS," katanya.
Meskipun kebutuhan beras warga akan meningkat, katanya, namun Bulog yakin tidak akan terjadi kelangkaan beras di masyarakat.
Menurut dia, stok tersebut akan terus mengalami penambahan setiap saat seiring dengan pembelian yang dilakukan BUMN itu dari petani lokal yang ada di berbagai daerah sentra produksi beras di Sultra.
"Saat ini sudah mulai memasuki masa panen raya sehingga pembelian beras dari petani juga akan semakin maksimal," katanya.
Ramli juga yakin harga beras tidak akan mengalami kenaikan signifikan meskipun memasuki bulan Ramadhan hingga Lebaran 2015.
"Kalau terjadi kenaikan signifikan tentunya kami sudah mengantisipasi untuk melakukan operasi pasar bekerja sama dengan pihak terkait," katanya.
"Beras tersebut tersebar di beberapa gudang kami yakni di Gudang Kendari, Unaaha, Ereke, Bambaeya, Kabaena, Kasipute, Kolaka, Wanci, Raha, Baubau," kata Kepala Divre Bulog Sultra Ramli Hasan di Kendari, Senin.
Menurut dia, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini cukup kuat jika hanya untuk melayani kebutuhan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) berdasarkan kuota penerima raskin 2015 mencapai 158.716 rumah tangga sasaran (RTS).
"Beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin enam bulan kedepan. Asumsinya, setiap bukan kami akan menyalurkan raskin sebanyak 2.380 ton untuk melayani 158.716 RTS," katanya.
Meskipun kebutuhan beras warga akan meningkat, katanya, namun Bulog yakin tidak akan terjadi kelangkaan beras di masyarakat.
Menurut dia, stok tersebut akan terus mengalami penambahan setiap saat seiring dengan pembelian yang dilakukan BUMN itu dari petani lokal yang ada di berbagai daerah sentra produksi beras di Sultra.
"Saat ini sudah mulai memasuki masa panen raya sehingga pembelian beras dari petani juga akan semakin maksimal," katanya.
Ramli juga yakin harga beras tidak akan mengalami kenaikan signifikan meskipun memasuki bulan Ramadhan hingga Lebaran 2015.
"Kalau terjadi kenaikan signifikan tentunya kami sudah mengantisipasi untuk melakukan operasi pasar bekerja sama dengan pihak terkait," katanya.