Kendari (Antara News) - Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kendari, Musadar Mappasomba, mengatakan, pihaknya menjadikan sekolah di daerah itu sebagai sasaran utama kampanye bahaya HIV/Aids.
"Semua sekolah menengah atas (SMA) sederajat di daerah ini sudah didatangi untuk memberikan pesan-pesan dan penyuluhan bahaya HIV/Aids," kata Musadar, di Kendari, Kamis.
Bukan hanya SMA, kata dia, beberapa sekolah menengah pertama (SMP) juga sudah didatangi untuk memberikan pesan-pesan sosial tentang bahaya dari HIV/Aids tersebut. "Ini sudah menjadi salah satu agenda kami bahwa memberikan penyadaran kepada generasi muda yang rentan terjangkit virus mematikan itu," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi informasi kian pesat, sehingga generasi muda dapat dengan mudah mengakses informasi baik positif maupun negatif. "Generasi muda adalah golongan paling rentan tertular HIV/Aids, sebab keingintahuan golongan ini sangat besar untuk mencoba hal-hal baru. Dengan teknologi yang terus berkembang, pengetahuan negatif juga dapat dengan mudah diserap," katanya.
Menurutnya, untuk memberikan pemahaman Aids dan bahaya Aids kepada siswa di sekolah, tidak bisa hanya mengandalkan dari KPA yang memiliki personil dan keterbatasan waktu. "Oleh karena itu kami harapkan guru-guru di sekolah untuk lebih aktif memberikan pemahaman bahaya HIV/Aids kepada siswanya atau di lingkungan sekolah," kata Musadar.
"Semua sekolah menengah atas (SMA) sederajat di daerah ini sudah didatangi untuk memberikan pesan-pesan dan penyuluhan bahaya HIV/Aids," kata Musadar, di Kendari, Kamis.
Bukan hanya SMA, kata dia, beberapa sekolah menengah pertama (SMP) juga sudah didatangi untuk memberikan pesan-pesan sosial tentang bahaya dari HIV/Aids tersebut. "Ini sudah menjadi salah satu agenda kami bahwa memberikan penyadaran kepada generasi muda yang rentan terjangkit virus mematikan itu," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi informasi kian pesat, sehingga generasi muda dapat dengan mudah mengakses informasi baik positif maupun negatif. "Generasi muda adalah golongan paling rentan tertular HIV/Aids, sebab keingintahuan golongan ini sangat besar untuk mencoba hal-hal baru. Dengan teknologi yang terus berkembang, pengetahuan negatif juga dapat dengan mudah diserap," katanya.
Menurutnya, untuk memberikan pemahaman Aids dan bahaya Aids kepada siswa di sekolah, tidak bisa hanya mengandalkan dari KPA yang memiliki personil dan keterbatasan waktu. "Oleh karena itu kami harapkan guru-guru di sekolah untuk lebih aktif memberikan pemahaman bahaya HIV/Aids kepada siswanya atau di lingkungan sekolah," kata Musadar.